Coret coret
Pagi 15 november 2012
Sori banget kalau namanya gue samarkan dengan mr X dan mr Y
karena gue kangen dengan variabel variabel ini. udah lama nggak ketemu ketemu mereka di matematika, terakhir ketemu
di kalkulus. Tertantang buat nyari mereka lagi
Uhhh, bangunya telat nih, nggak semangat padahal tugasnya
masih banyak yang nggak ke urus. Biasalah masih ada sisa sisa bad mood kemaren
karena asdos salah hitung nilai L
Ahhh, males deh, pagi pagi harus kepoin Mr.Y lagi. Kayak dia
aja grafitasi hidup gue. Tapi benar sih kenapa yang gue harapin dari facebook
Cuma chat an dari dia, yang lain kek, padahal seperser pun dia nggak peduli
sama gue. Lagi lagi cinta itu bikin gue bodoh, idiot dan bahkan nyakitin diri
sendiri
“Kau
tidak mengatakan kalau kau benar benar peduli padaku, menghargaiku, dan tidak
mengatakan jika aku adalah satu satunya yang kau cintai. Aku bahkan berteriak
agar kau mengatakannya walau itu hanyalah sebuah kebohongan. Dan sampai
akhirnya kau tetap tidak mengatakanya. Padahal jika kau mau, kau bisa saja
mengatakan hal itu dan aku akan mempercayaimu sepenuhnya. Seandainya saja kau
bisa mengatakan itu”
Ini status gue yang kemarin lo,
galau tingkat dewa banget nggak sih, gue ngopi status ini dari drama nice guy
yang mengharukan, sumpah deh nih drama bikin gue salut banget, pokoknya
dramatis banget. Nggak nyangka gue kalau si Maru yang merupakan tokoh utama
dalam drama itu ternyata lebih bodoh dari gue (menghibur diri sendiri). Lo bayangin
aja demi cinta si Maru rela di hukum enam tahun karena terlibat khasus
pembunuhan yang dilakukan pacarnya sendiri. gue sempet kesal juga sih sama si Maru itu,
cinta sampai segitunya, itu artinya Maru bakal ngerelain masa depanya buat jadi
dokter pupus demi pacarnya yang seorang jurnalist yang juga nggak mau jika
nasipnya berakhir di penjara. Dasar cewek nggak tau diri banget sih, tapi
kenapa juga si Maru sedemikian bodohnya hanya demi cewek yang sebenarnya bukan
cewek baik baik. Cewek itu seorang
wanita penghibur yang bukan datang dari keluarga baik baik. Kakaknya seorang pemabuk
dan ayahnya juga nggak beres hidupnya. Tapi diluar logika ada juga orang
sebodoh dia. Mujur, gue belum sebodoh dia
Tapi masih tetap sih gue tetap
bodoh, beda beda tipislah sama si Maru, karena gue sadar gue juga seorang makhluk
penunggu. Penunggu apanya nih? penunggu rumah kosong atau hutan terlarang?. Ya
nggak lah, kan masih manusia tapi hanya saja keadaan sekarang masih memaksa gue
menunggu, berharap hal hal hampa, karena gue peri di negeri dongeng yang gue
bikin sendiri, karena dinegeri dongeng itu gue punya tongkat sakti yang bakal
menuhin semua impian gue, sedangkan nyatanya di dunia nyata gue nggak punya apa
apa selain mimpi itu. tapi mimpi itu terlalu memaksa gue selalu berbuat sesuatu
yang bernama menunggu, cukup diam duduk manis dalam hidup di dunia nyata,lalu
diimingi angan angan semua menjadi nyata. Saat orang yang gue tunggu itu bakal jadi takdir buat gue,SELAMANYA.
Ini akibat cerita cinta gue dipenuhi
hal hal basi, yang nggak bisa membuat tersentuh sama sekali bagi mereka yang
udah sangat pengalaman dengan cinta. Orang yang gue cinta sebelumnya bukan
seorang cassanova yang punya seribu kata cinta yang bisa bikin wanita klepek klepek karena tersanjung. karena gue
suka seseorang karena orang itu menganggap gue seperti ada(loh?), anak bawang
itu seperti tersanjung, tapi bukan tersanjung karena karena kata cinta dari
dia, kan udah gue bilang dia bukan cassanova. Hanya saja sebut saja di si X itu
pada awalnya baik aja sama gue, padahal bukan baik karena apa apa, hanya saja
dia memperlakukan gue bukan seperti anak bawang lagi, loh jadi dia
memperlakuakan gue kayak apa dong, induk bawang kali ya. Ya nggak lah, hanya
karena orang itu membuat gue ada di kelas itu, sering mampir ke bangku gue
walaupun kadang kadang hanya buat becanda, tapi gue nggak ngerti juga waktu
itu, mungkin niat dia buat berkoalisi sama gue kali ya, masalah matematika,
fisika biologi kimia, tapi kayaknya bukan karena dia lebih pintar dari pada
gue, tapi ntahlah gue belum tahu sampai sekarang walaupun akhirnya kita jadi
musuh. Dan hal yang menyakitkan gue harus nunggu tiga tahun, sampai akhirnya
gue menyerah lalu mempercepat laju takdir dengan menyatakan cinta ke dia, uhhh
memalukan
Ya udah berakhir cinta pertama,
masih adakan cinta ke dua yang bakal bisa jadi inspirasi gue ngelanjutin novel
li(f)e nya. Walaupun di novel itu gue sebagai tokoh utama, pura puranya, kan
seorang penulis yang baik adalah mereka yang bisa masuk ke dalam cerita lalu
menghayatinya, walaupun pada kenyataannya hidup gue nggak segampang yani:nama
tokoh utamanya, tapi gue ingin hdup gue berakhir kayak yani, hidup dengan orang
yang dibutuhkanya bukan orang yang diinginkanya pada awalnya. Hidup dengan takdirnya,
pilihan ayahnya. Oh iya, di novel itu yani dijodohin, tapi gue bikin alurnya
sealami munkin, seakan tidak ada drama dibalik semuanya. Karena di novel itu
gue bikin majun(tokoh utama ke tiga) masuk dalam kehidupan yani hanya sebagai teman lama yani aja. Teman yang
terpisah 12 tahun lamanya. Tapi dibalik semuanya ada rencana terselubung yaitu
perjodohan. Yah... hapir mirip siti nur baya kalau ingat ingat perjodohan. Jadi
ingat kampung halaman di sumatera sana. Tapi semuanya, madsudnya berkat alur
ceritanya lah yang gue terinspirasi judulnya li(f)e aja. Dengan kata lain
kehidupan yang diawali dengan kebohongan, nggak semua kebohongan itu berakhir
menyakitkan, walaupun pada awalnya itu pangkal konflik. Tapi waktu mengubahnya
menjadi cerita cinta yang mengharukan. Ahhh, semuanya itu hanya menurut gue,
sebelum novel ini terbit, ini masih opini gue
Ya udah, “ganti topik” kembali ke
jalan yang benar, ngomong ngomong cinta ke dua nih, ya si Y itu. masih inisial,
sebenarnya gue takut sih dia nemuin blog ini, mau di taruh dimana muka gue.
Malu nya nggak nahan, apa lagi udah skype an. Soalnya setelah gue nyatain
cinta(lagi) gue selalu kehabisan kata kata buat ngomong ke dia di skype an.
Yang ada wajah gue yang kayak kepiting di rebus. Merah banget sampai kuping gue
panas, menahan gejolak di hati gue, yaahhhh lebayyy
Nggak gue sangka, sebesar itu
pengaruh yang namanya si Y itu dalam hidup gue,memupuskan cinta yang gue jaga
selama tiga tahun, meskipun gue tahu juga gue udah di tolak di bulanmaret oleh si X itu tapi tetap aja gue bertahan
ngarapin keajaiban suatu saat dia bakal suka gue. Si X itu nolak gue kayak gini
“rugi kamu menyukai saya, soalnya kamu bisa dapat yang lebih baik dari saya”.
Seribu persepsi muncul silih berganti di benak gue, malam malam gue berbaring
di atas kasur setelah hal tragis terjadi dalam hidup gue disaksikan oleh
beberapa anak kos yang menyemangati gue, menatap layar hp yang berisi rentetan
kata kata itu. sedih banget sih, tapi saat itu gue menghibur diri gue dengan
kata kata “ berakhir penantian gue selama tiga tahun, ini titik baliknya, gue
musti nyari yang lain”. Teman teman kosan gue juga ikut berpartipasi menghibur
gue”udah, Lo bisa dapet yang lebih baik dari dia kok, lo liat sendiri kan sms
nya” ucap teman gue mukul mukul pundak gue. Kelemahan gue disini, gue nggak
bisa ngeliat orang yang sedih kerena gue, gue bikin skenario dengan tampang
lucu gue waktu itu, nyari nyari topik lain. Memaksa mereka melupakanya, munkin
mereka bersalah sama gue karena semua ide mereka, mulai dari nyuruh nyari nomor
hp si X itu sampai nyuruh gue nyatain cinta ke dia, padahal gue sms sama si X
itu baru dua hari. Bayangin deh, gue suka ke dia tapi gue nggak punya nomor hp
dia di kontak gue, dan gue masih sayang dia padahal kita sudah nggak
sesekolahan lagi. gue udah nggakngeliat batang hidungnya lagi selama setahun.
Tapi ajaib gue bertahan, gue nggak tahu apa yang salah dari diri gue saat itu.
semua yang kenal sama gue tahu kalau gue orangnya setia tapi nasip aja yang tak
terlalu baik hati sama gue. Karena pada akhirnya gue lah yang tercampakan.
Sedih mengingat hal itu.hiks hiks
Maret, april. Mai , juni , juli,
agustus. Berhenti di agustus, munkin gue nggak bakal ngingat lagi lo pangeran
kodok gue yang lama. Dulu gue masih berpikir saat diakhir titik balik palsu
gue, waktu gue berpikir di atas kasur setelah gue ditolak itu. yang masih
merenungi kata kata penolakan itu. emang sebaik apa sih diri gue, sampai si X
itu bilang gue bisa dapet yang lebih baik dari dia, tapi kalau itu benar benar
kata terdalam dari lubuk katinya, gue rela kok menghabiskan sisa hidup gue buat
dia, nggak peduli gue lebih baik dari pada dia, bukanya cinta itu buta? sebuta
gue yang nggak pernah tahu apa dari diri lo yang membuat lo lebih spesial
dimata gue, selain masa masa saat pertama kita bertemu, apa sih yang luar
biasanya. Tapi berkat lo gue baru sadar betapa setianya gue, ujian tuhan buat
gue dan gue yakin gue termasuk diatas manusia rata rata dalam urusan kesetiaan,
cinta gue melebihi cinta monyet yang gampang putus nyambung. Saat itu gue merasa gue manusia spesial
meski nggak ada yang dapat gue banggain dari diri gue.
Tapi seperti yang gue bilang sebelumnya,
tuhan itu baik. Dia nggak pernah tidur walaupun gue masih dipeluk mimpi mimpi
itu, “mimpi manusia baik tadi”. Perlahan dia membangunkan gue, menyuruh gue
terjaga, meski ini munkin terlalu gelap. Tapi menyuruh gue mengubah jalur hidup
gue, mencari cara agar gue melupakan cinta pertama gue. Lalu dengan perlahan
gue merangkak meski gue tahu seberapa keras nya gue. Seberapa batunya kesetian
gue, dia melembutkan hati gue dengan seseorang yang berinisial Y itu. Dan saat
itu nggak gue sangka dari jaringan sosial hidup gue mulai sedikit berubah.
Permulaan yang baik, gue nggak
nyangka sih sebenarnya mengapa gue jatuh cinta ke dia. Padahal sebulan
sebelumnya ada yang ngaku ngaku suka ke gue. Tapi gue abaiiin karena nomor
nyasar juga, yang sampai segitu gilanya ngajak gue nikah. Tampa banyak ba bi bu
langsung gue hajar dia pakai kata kata tajam di telepon. Lucu juga gue pertama
kali di tembak (sempat terharu juga sih sebenarnya). Tapi karena sikap dia yang
nggak sopan santun itu gue memutuskan untuk membuang kata terharu berubah kesal
setengah mati
Tapi sejak kenal jaringan sosial itu
juga, gue banyak mengenal banyak orang. Terutama cowok, dan gue juga banyak
mendapatkan kata kata cinta, kata kata langka buat gue. Narsis dikit boleh lah
ya. Karena disana juga gue sebenarnya dapat sedikit bersandiwara, menjadi apa
yang gue mau, jadi cewek ramah, sopan, baik, jaim, yng sebenarnya agak berbeda
sih sama karakter gue yang jutek tapi
suka bikin malu. Tapi nggak apa apa lah, akhirnya gue bisa ngerti lah
sebenarnya cowok itu kayak apa. dan saat itu juga gue paham apa kata arti mahal
dan murah. Arti kata berharga atau sampah. Meski kejam mencap beberapa orang
kayak gitu. Tapi gue sadar apa yang gue butuhkan sebenarnya; cowok mahal
Menurut cewek cewek lain munkin cowok
mahal itu, cowok yang pendidikan tinggi, ganteng trus duit nya banyak. Tapi
buat gue cowok mahal adalah cowok yang
nggak bakal bisa gue dapetin meski gue mau. Yang membuat gue penasaran
setengah mati tentang dia. Gue malah nggak peduli sama latar belakang dia, tapi
penasaran aja sama perasaan apa yang tersembunyi di hatinya. Gue nggak suka
sama cowok cowok yang mudah ditebak maunya apa. karena pengalaman lewat media
sosial itu gue yang udah beberapa kali di tembak hanya hitungan beberapa
minggu. Gue bahkan bisa memprediksi apa yang bakal di omongin cowok itu sesudah
ini. hiburan basi buat gue, tapi seharusnya gue bersukur masih ada yang mau
sama gue. Tapi selalu saja, gue juga manusia, yang selalu merasa nggak puas
akan sesuatu. Gue masih serakah terhadap nikmat tuhan. Forgive me god
Gampanglah
ya move on, seharusnya, kan ada yang nembak lo juga, jalani aja dulu, nggak
peduli nyangkut dimana nanti yang penting lo jalani aja dulu. Mungkin
sebagian orang berkomitmen kayak gitu. Tapi itu bukan gue, gue selalu berfikir
sebab akibat, gue nggak mau kayak ikan mati, yang selalu terbawa arus. Itu
makanya gue kurang pengalaman, kelebihan ikan mati munkin perjalananya lebih
jauh dari gue, tapi selalu ada resiko di komitmen itu, terlalu sulit
menyeimbangkanya
Balik lagi ke si Y, awal kenalan dia
bukan orang yang spesial sih buat gue, ya biasalah standar. Perkenalan pasti
diawali dengan basa basi seperti nama kamu siapa, padahal di jaringan sosial
itu gue pakai nama asli bukan nama samaran,tapi masih nanya nama, nggak
percayaan banget nih orang, trus nanya kamu tinggal dimana kuliah dimana, trus
hal hal yang membosankan lainya. Tapi saat itu WAH buat gue karena dia cowok
yang nge chat gue pertama di media sosial itu. dan gue jalani perkenalan
sepenuh hati
Sampai dia nyuruh gue nge add
facebook dia tapi dia ngasih email dia. Gue bilang ok aja. Padahal saat itu gue
merasa mulai sedikit membosankan “apa apaan banget nih cowok, sok kenal banget”
dan gue mengurungkan niat gue. Ya udahlah lo juga nggak penting juga, sebenanya
si X masih ada di hati gue
Sampai tuh di hari ke 3 gue add tuh
facebook dia. Akhirnya dia bilang makasih, ya gue jawab sama sama lah. Tapi
lama kelamaan karena itu bulan puasa dia nanya hal hal yang berhubungan dengan
bulan puasa seperti udah buka belum?, hampir tiap malam nanyain hal yang sama.
Dan gue mau nggak mau ngejawab juga, meski jawabnya singkat aja “udah”. Tapi
kayaknya tuh cowok nanya hal hal lain ke gue dan mulai mengkritik gue kalau
nggak boleh ngomong Lo Gue lagi di
chat. Dan gue baru sadar lah dia dua tahun lebih tua dari gue. Ya elah, mana sopan santun lo
Ok, gue panggil dia akang, karena
dia orang sunda, dan karena gue juga manggil senior gue dengan sebutan itu.
kayaknya dia senang juga tuh, sebenarnya gue hanya nggak mau manggil aku kamu
aja sih, katanya kalau kata teman teman gue dari jakarta di kampus ,panggilan
aku kamu itu buat orang pacaran. Tapi gue kan belum pacaran, ya udah gue memutuskan
itu panggilan gue ke dia
gue chat mulai curhat curhat sama
dia, meski masih nggak terlalu jauh tapi gue mulai ngerasa ketergantungan akut
sama dia. Sehari nggak chating aja kayak gimana gitu. Gue belum sadar itu
cinta, sampai iseng iseng gue buka chat chat lama di pesan facebook gue. Dan
gue baca semuanya, tutur katanya halus, lembut, beda banget sama cinta pertama
gue yang umumnya sedikit kasar dan asal ngomong. Gue mulai ketawa ketawa
sendiri, melihat gue salah ngetik lah jadi kalau dibaca artinya beda, munkin
itu sebabnya dia sering banget ngirim “?” ke gue. Baru ngerti lah
perlahan
pudarlah bayangan pangeran kodok itu. si y itu menghapusnya perlahan saja, tapi
dia memastikan aku agar aku bisa melupakan masa lalu itu. Meski mungkin dia
tidak akan menyadarinya.
Dilanjutkan 1 maret 2013
Perkataan dalam hati :Tapi karena
gue aja yang agak nggak jelas. Wow, emang dari lo dari dulu nggak jelas kali
manusia aneh. Hahhaha, bentar gue butuh
ketawa dulu sebelum ngelanjutin curhat ngalor ngidulnya ya. Butuh tarik nafas
dulu setelah emosi gue terkuras gara gara sering berantem sama teman gue.
Kebiasaan lama yang nggak sembuh sembuh
Sampai mana tadi, oh ya sampai
permulaan kisah gue ya. Udah nggak kerasa 8 bulan berlalu. Untung aja belum 3
tahun, jangan sampai deh terulang lagi. Yang baca mungkin bertanya tanya gimana
kabar gue sekarang kelanjutanyaI (gr). Hhehhehe, gue becanda kok, nggak serius
, tapi kalau yang udah baca sampai disini, makasih banget lah, muaaachhhhh
Next, yang gue benci dari cinta kedua
ini adalah harga diri gue agak sedikit labil. Jangan mikir macam macam ya,
maksudnya kadang harga diri gue tinggi banget kadang malah rendah banget
kayaknya. Mungkin karena gue telah menerima dia jadi bagian dari hidup
gue, gampang aja sih sebenarnya dan gue
juga tahu itu dari hidup gue. Jika gue memilih mempercayai seseorang , itu
artinya kepercayaan gue mecapai seratus persen, nggak cacat sedikit pun. Tapi
salahnya gue disana sering di tipu, makanya hobi gue masih sering berantem sama
teman teman. Kalau diibaratkan kayak gini “meskipun kamu bilang bulan itu persegi maka aku
percaya”. Bodoh banget, tapi itulah saya,
aneh tapi nyata, hhehhehe
Gue
memberikan cinta gue seratus persen, saat lo bisa membuat jantung gue berdebar
secepat cepatnya. Atau membuat gue salah tingkah ngeliat tampang lo, atau
membuat gue insomnia malam malam, atau barang kali lo bisa bikin gue melayang
di angkasa seperti kata kata para pujangga. Saat itu hati gue bertekuk lutut
untuk lo, kepercayaan gue terlalu banyak buat lo.
Cerita gue tiap malam untuk si Y itu
nggak main main, karena pertama gue nggak pernah berbicara pengalaman gue ke
cinta pertama gue(pangeran kodok yang udah digorok di hati gue) Udah hilang tak
tersisa. Bermacam macam masalah gue hadirkan murni kisah hidup gue, karena
sebenarnya gue juga kesusahan cari topik mau ngomongin apa. gue juga bingung
karena dia juga orang nya sama sama kaku. Susah bereaksi kalau nggak di
pancing.
Menurut gue hebatnya juga disana,
penasaran demi penasaran membuat gue sering berkhayal menatap langit langit
kamar. makhlug yang berbintang skorpio kalau gue baca dari zodiak nih ya emang
memiliki kepribadian misterius karena dia hanya akan bercerita yang menurut dia
rahasia itu hanya ke orang yang sangattttt dipercayanya. Itu artinya kesimpulan
singkat gue dia kurang mempercayai gue. Ya udah nggak apa apa, nggak masalah,
ya kalau dipikir pikir nggak apa apa lah, dia juga nggak tau gue siapa walaupun
dia ngomong rahasia gue kesiapapun orang juga nggak kenal gue. Emang gue artis
apa, yang semua orang tahu gue, ya nggak juga kan, menurut gue nyantai aja.
Tapi sekurang kurangnya gue udah memperliatkan kalau gue percaya sama dia, its
enough
Sebenarnya nih ya, gue nggak terlalu
yang terlalu cuek juga. gue capek juga harus mantengin laptop tiap hari tampa
ada tanda tanda keberadaan dia. Maksudnya ada lingkaran hijau di facebook dia
kalau dia lagi online. Gue capek juga sih, tapi kayaknya merasa nggak
bermasalah kalau gue nunggu dia terlalu lama. Mulailah gue malesnya disini, gue
meragukan pernyataan dia, ucapan suka dia ke gue. Akhirnya logika gue jalan
juga, bukan Cuma perasaan gue aja.
Puncaknya, gue ngetes dia dengan
cara ngomongin gue main api. Dengan maksud kalau gue selingkuh dibelakang dia.
Pertamanya dia nanya sih maksudnya apa.
tapi nggak ada tuh pernyataan tegas dari dia, kalau dia cemburu atau
marah. Hanya kalimat sukses doang, sukses apanya, gue harus sukses apa. nggak
dibales deh chat gue sampai beberapa hari kemudian. Gue berusaha bikin surat ke dua buat dia,
gila banget nggak sih gue, udah surat cinta gue tujuh lembar buat dia sekarang
surat lain menyusul dengan kata kata kalau gue minta maaf. Gue galau berat dia
Cuma jawab J.
Hanya emoticon senyum. Ok fine, beranjaklah dari hati gue sekarang juga.....
Gue pernah dengar kayak gini. Setiap orang punya definisi cinta berbeda
beda, definisi cinta hanya bisa diterjemahkan jika kita telah bisa menemukan
seseorang sehingga kita mampu mendefinisikanya
Kejadian dalam hidup gue setelah 6
bulan dari kejadian itu berlalu. Dan ini kesimpulan gue
Cinta
adalah saat kau berlari untuk menjauh agar kau bisa melupakan seseorang. Maka
kau akan kembali lagi ke tempat yang sama.
Gue berusaha, telah berusaha dengan
semuanya. Bahkan hal yang paling gila yang pernah gue lakukan yang sukses bikin
anak anak kos gue pada ngetawain gue nggak percaya. Ikut pencarian jodoh
online. Pertama ikut itu ngisi data dulu, dengan pertanyaan yang menurut gue
cukup ingin tahu siapa gue sebenarnya. Biasalah, namanya biro jodoh mana mau
nyari jodoh sembarangan jika nggak tahu latar belakangnya. Setelah data terisi
dan gue login untuk pertama kalinya. Gue tersentak nggak percaya
Wow, cowok semua , gue lihat di
halaman sebelah bawah berjajar foto foto cowok dari bermacam macam tampang. Ada
yang culun sampai cowok yang sebelas dua belas sama artis korea.
Gue walaupun tampang pas pasan tapi
gengsi lumayan tinggi coy, anti banget gue nge chat cowok duluan. Paling tuh
cowok nge chat gue lalu lama kelamaan gue disuruh ngasih nomor hp, dan gue
kasih deh tuh nomor hp. Yah namanya juga usaha, kan berusaha move on, ya gue
harus buka hati gue dong, dan buka kesempatan juga, hahhaha
Tapi aneh, lama kelamaan gue bosan
setengah mati. Akhirnya gue ngikutin kata hati gue lagi. gue mulai mood mood
an. Ini nih salahnya gue kalau udah gini, nggak jalanin nya 100 persen. Mungkin
karena banyak yang ngontak gue(narsis) gue jadinya sok sok an gitu
jadinya. Gue nge balas sms sesuka gue,
kalau gue rasa udah nggak benar orangnya gue sesuka hati gue untuk bikin dia
nggak betah sama gue. Nggak sedikit cowok yang bilang kata kata gue tajam. Yah
gimana ya gue emang nggak terlalu suka sama cowok yang bilang sayang sesukanya
padahal gue bukan siapa siapa dia. Kata sayang dari cowok adalah nilai minus
menurut pandangan gue. Hahah lucu juga ya, kalau penilaian gue terhadap cowok
agak beda. Kan udah gue bilang dari awal gue agak aneh. padahal jangan salah
cewek mungkin makhlug paling mudah menyerah kalau kata kata nya berbau gombal
gombalan. Mudah sekali dilumpuhkan. Tapi gue bukan cewek macam itu. GUE BEDA
Ya, namanya juga seleksi alam, ya
udah kalau nggak tahan sama kata ata gue gugur lah satu persatu, nggak ada lagi
yang nge sms gue. Tapi kalau yang bertahan, gue acungi jempol lah, nyalinya
boleh lah. Tapi hati gue hampa, hampa begitu saja. Gue hanya nganggap semuanya
permainan lama kelamaan feel nya kurang dapet, gue nggak bisa goyah karena hati
gue nggak bereaksi walau pikiran gue memaksa agar gue memutuskan pilihan. Perasaan
gue ternyata lebih bodoh dari otak gue,
hhahah
Akhirnya gue berfikir sebenarnya apa
yang gue cari sehingga gue bisa berlari seperti ini. lo boleh aja berlalu
sejauh apa yang lo mau , kalau lo nggak tahu apa yang lo cari sebenarnya, lo
akan kembali lagi ke tempat yang sama. Meskipun itu berat buat lo. Tapi
menjalani sesuatu yang palsu cenderung lebih berat.
Buktinya, gue berfikir lagi setelah
kedatangan seseorang lagi dalam hidup gue, kenal nya di biro jodoh dan gue
sempat dekat sama dia. Gue menantang diri gue agar merasakan hal yang sama
kayak cinta pertama gue ataupun cinta kedua gue. Tapi nihil gue nggak ngerasain
apa apa. meski gue pernah nantang orang itu buat nunggu gue 6 tahun lagi sampai
gue bisa nyelesaiin sekolah gue sampai setamat tamatnya dan bekerja. Dia
mengiyakanya, dia rajin nge sms gue, nelfon gue. Tapi gue hampa, gue belum
menemukan apa yang gue cari.
Gue menyerah, sudahlah gue menyerah
, gue bakal pensiun dari biro jodoh, pdkt yang gagal mulu dan segala apapun
yang membuat gue selalu mencari cari. Gue yang tersakiti, sudahlah lupakan, toh
gue juga sering nyakiti orang. Gue udah sadar nggak ada gunanya berlaku seperti
ini. gue nggak peduli beberapa lama lagi bayanganya akan sirna. Tapi gue yakin
tuhan akan memberikan gue sebuah kenyataan baik pada akhirnya. Karena ini bukan waktunya aja. Karena maksud
tuhan agar gue belajar bukan berlayar. Thanks
god, untuk umur yang telah kau berikan, aku mencintaimu, dan kesimpulanya cinta sejatiku untukmu.
Komentar
Posting Komentar