Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

antara peuyeum dan Final Destination

Tuhan, Maafkan setiap keluhan yang keluar di mulut ini Mungkin hamba tak pernah bersyukur denga posisi hamba saat ini Padahal di luar sana hamba tahu persis jiwa banyak orang yang ingin di posisi hamba ini “peuyeum, peuyeum” suara itu seperti menggema ditengah siang terik dipelantaran gang sempit kosan ini Satu kali tarikan nafas panjang dari pedagang itu, aku enggan bergeming, diam didalam kamar, tak terlalu menggugah selera pikirku. “peuyeum ketan, tape singkong” Otak gue kayak udah mulai terkoneksi dengan banyak organ yang ditandai kerongkongan naik turun, kelenjer saliva mulai mengeluarkan air liur dan dendangan perut yang kosong. Lumayan nih, mengingat gue termasuk orang yang suka banyak cincong kalau diajak kepasar minta di beliin lemang tapai 11 12 lah sama peyeum ketan dengan rasa asam manis hasil dari fermentasi ragi Gue beranjak kayak orang kesetanan, merogoh selembar uang sepuluh ribu di dalam tas gue, lalu berteriak sampai si pedagang tau ji

fenomena

Di tepi fenomena Aku memungut kenangan itu Beringsut lalu lari Untuk apa? Biarkan dia pergi Jauh hingga jauh sekali Bukankah aku ingin dia mati Dalam memori disudut fetamorgana                Sesakit fenomena                Dengan ribuan kenangan                Berserakan berantakan                Menghujam, memperbudak masa lalu                Mengabdi pada tangis                Hingga sesak meredam                Lalu menghakimi nada nada sumbang kala  rintik jatuh                Membasahi tanahmu yang gersang                Disudut pohon kamboja Aku... Tuhan katakan aku ini siapa Aku kah jejak yang tertinggal untuknya Dimasa yang jauh itu Didalam tuts tuts piano yang dia mainkan Aku kah itu? Yang dia lukiskan dalam nyanyian nya Yang dia saksikan saat matanya terpejam Yang dia rasakan saat dia mati rasa Yang dia nyatakan sebagai enigma Logika berkarat, semua Tapi saat itu Nyatanya, dibelakang piano itu Tuhan memastikan kita

BOBBY

Kalau ada yang bertanya bobby itu seberapa berarti nya buat gue Gue akan selalu menjawab Bobby itu seperti seseorang yang mengembalikan diri gue, dan membawa gue kebanyak hal yang mustahil gue temukan didunia ini, dan bobby itu lebih dari seseorang yang pasti gue cintai Dia terlalu berharga Saking beharganya gue takut dia rusak, dia tersakiti, dan dia bersama gue Biarkan dia pergi jauh Dan biarkan gue mengembalikan jiwa manusia gue Karena gue tau persis Tuhan tak akan menakdirkan malaikat sepertinya untuk bersama dengan gue Si manusia biasa -sudah 2 tahun lebih lu nggak datang bob-

ADIT

Adit Hahaha Gue juga bingung bagaimana mendeskripsikan orang kayak lu Gue apa atuh hanya kerupuk seblak yang minus gizi,hahaha, ini menurut lu nih ya Lebih setahun gue kenal lu Lu pasti ingat badoo kan? Atau pura pura nggak ingat? Kalau pura pura nggak ingat, jangan lu liatin ke gue, liatin aja kegebetan lu, kalau lu pernah ikutan daftar di aplikasi itu Buat jaga harga diri lu Hahaha Kita terlalu berbeda, kesamaan kita mungkin orang yang sering begadang sampai tuhan takdirkan beberapa percakapan tengah malam diantara kita Dan jarang sekali kita berkomunikasi di pagi hari atau di sore hari Ya itu mungkin kesibukan lu sendiri, atau mungkin gue juga kurang penting untuk waktu penting lu jam segitu Makanya malam sampai subuh adalah waktu gue menganalisa apapun tentang lu Pasti lu anggap gue becanda karena hampir semua percakapan kita isinya becanda semua Jatuh dan menjatuhkan, membuli dan dibuli, menyakiti dan tersakiti Gue nggak yakin untuk beberapa kalima

RAYMOND

Gue nulis ini biar lu nggak luput dari sejarah, manusia kardus! (baca: raymond) Hahaha, sorry kalau gue sering manggil lu kayak gitu, sifat lu juga sih yang kardus Jangan dendam ya sama gue dengan semua ketajaman kata kata gue sehingga sering bikin lu emosi tingkat tinggi sampai anjing anjingin gue Karena dalam hidup gue tak ada namanya membawa teman jatuh kedalam persepsi yang menyesatkan mereka sendiri Emang sih,gue mungin orang yang sering melihat kedalam hal terkecil sekalipun untuk gue bongkar dan gue koreksi sana sini Kadang hal itu yang bikin lu gondok sendiri sama gue Mengupat sana sini, berkilah sana sini, sampai gue sendiri memerangkap lu dalam upatan dan kilahan lu itu Tapi percayalah, lu udah kayak kembaran gue sendiri Ini bukan masalah golongan darah saja yang sama sehingga tak jarang kebiasaan dan sikap kita juga sama Sebenarnya dan mungkin tak lama lagi gue bakal sama dengan lu Diposisi lu yang dulu, saat gue hadir seperti seseorang pengecut dan pecu