fenomena

Di tepi fenomena
Aku memungut kenangan itu
Beringsut lalu lari
Untuk apa?
Biarkan dia pergi
Jauh hingga jauh sekali
Bukankah aku ingin dia mati
Dalam memori disudut fetamorgana
               Sesakit fenomena
               Dengan ribuan kenangan
               Berserakan berantakan
               Menghujam, memperbudak masa lalu
               Mengabdi pada tangis
               Hingga sesak meredam
               Lalu menghakimi nada nada sumbang kala  rintik jatuh
               Membasahi tanahmu yang gersang
               Disudut pohon kamboja
Aku...
Tuhan katakan aku ini siapa
Aku kah jejak yang tertinggal untuknya
Dimasa yang jauh itu
Didalam tuts tuts piano yang dia mainkan
Aku kah itu?
Yang dia lukiskan dalam nyanyian nya
Yang dia saksikan saat matanya terpejam
Yang dia rasakan saat dia mati rasa
Yang dia nyatakan sebagai enigma
Logika berkarat, semua
Tapi saat itu
Nyatanya, dibelakang piano itu
Tuhan memastikan kita berakhir

Semua terhenti 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Saraf Pada Ikan

Filosofi barang antik