Gue kampungan,
nggak modis, diksi analogi gue berantakan, tata bahasa bego, ahhh, segalanya
tentang gue
Hadiahnya?
Gue nggak
datang ke wisuda lu, takut bakal lu suruh pulang dengan dandanan yang menurut
lu pasti menor dan kayak emak emak
Asal lu
tau,untuk mempersiapkan yang gue pakai tanggal 28 maret itu seisi lemari
ditambah lemari tia, wiwid dan dina dibongkar. Demi satu kata “kakak cantik”
ucap mereka sumbringah. Untuk apa? iya, mereka ingin meroketkan pede gue
yang sependek kurcaci.
Malam itu,
gue bahkan insomnia, bingung dan pikiran gue kacau. Untuk pertama kali gue harus
berdandan keluar dengan gaya sesuai apa yang mereka mau.
Besok paginya,
tadaaaaaa.....
Mak ternyata
lebih ngos ngosan buat nyerocos lewat telepon agar gue mempersiapkan diri untuk
ke wisudaan lu. Jam 7 : 00 pagi, masih terlalu pagi.
Ya sudahlah, tinggal tukang salon kosan bangun dari mimpi
panjangnya
“din,
din, aing udh beres mandi”
“iya kak
bentar”
30 menit
kemudian, haha, itik buruk rupa didandani dengan topeng angsa. Hanya topeng,
nggak bakal abadi
“din,
musti banget pakai sepatu berhak tinggi, aing nggak bisa din”
“alah
kak nggak tinggi tinggi kali kok”
Gue coba
deh itu sepatu, pas sih, tapi ini bukan style gue banget, pengenya pakai kets
atau sandal gunung kek
“cocok
kak, pake aja” tia lebih antusias
Ok, fine
jam 12 siang gue siap melaju dengan dandanan ala...ntah lah sampai otak gue nggak bisa
berimajinasi, gue gugup. Parno dengan hujatan hujatan lu itu. ahh,,,
Nyampe bandung
jam setengah 2, singgah di kosan adek tercinta, haha, bilang aja nggak ada
nyali datang sendiri. haha di otak gue kalau pergi sendiri, kalau dipermalukan
nggak sendiri sendiri amat lah, ahh, padahal sama saja
Lu udah
berapa kali me-sms gue, sangat mengharapkan kedatangan gue sepertinya.
Haha,
padahal Cuma basa basi lu aja waktu itu
Gue mau
cerita hantu dulu ah
Gue 6
jam yang lalu nonton kuntilanak 2 loh,
rame lah meski seram
Nah ini
klimaksnya
“tipa, kok
kamu mirip hantu sih”
Adek gue
bilang itu saat keluar gang mau ke sabuga
“kok
gitu”
“serius
mirip hantu” adek gue mengulangi kata katanya
“ya udah
nggak usah pergi deh kalau gitu”
Fix gue
nggak ke wisudaan lu waktu itu. sorenya di tengah gerimis gue pulang ke
jatinangor
BAHKAN
GUE LEBIH NGGAK SANGGUP NGELIAT LU MALU DI DEPAN TEMAN TEMAN LU, BIAR AJA GUE
NGGAK DATANG, DARI PADA DATANG TAPI MALU MALUIN.
Tapi udah
lah, hari ini semuanya pupus, tak bersisa apalagi berbekas....
Komentar
Posting Komentar