dian, read this!!!

Untuk diriku sendiri yang harus berhemat karena ekonomi susah, mandiri tanpa beasiswa, dan saat ini menjadi mahasiswa menyedihkan, maka bacalah ini berulang kali.
  
1.      Tak ada cita cita yang sirna hanya karena keterbatasan uang bulanan, mimpi adalah seseuatu yang harus di raih dengan usaha. Pendidikan adalah investasi, keahlian adalah harga mati, belajar emang butuh dana, jalan keluarnya adalah melakukan penghematan besar besaran. Mulai hari ini, katakan tidak pada semua kebutuhan wanita karena lapar mata, beli hanya sesuatu yang penting saja, jangan turuti acara ngumpul ngumpul geng yang seakan akan penuh dikte untuk berfoya foya, kalau terpaksa ngumpul maka bawa bekal minuman dari kosan, dan beli segala sesuatu yang murah saja.

2.      Bunuh saat ini harapan tentang berkeluarga diusia belia, menikah adalah sarana membuang uang tanpa wadah yang jelas, pesta pernikahan apalagi hanya untuk riya agar dilihat sebagai kaum berada, maka menikahlah saat sudah bergelar doctor of phylosophy, dan tetaplah pada prinsip sederhana dihalalkan di depan penghulu dan kua

3.      100 juta itu yang orang tua habiskan untuk membiayai dian sehingga gelar masternya diresmikan dengan bertoga, masih pantaskah di posisi dian meminta ini itu hanya untuk kursus bahasa? Tidak, sudah cukup mak terlalu kerja keras banting tulang dari siang hingga petang hanya demi selembar ijazah s2 dan dengan kebanggaan jika anaknya adalah contoh anak bangsa yang berilmu dan berbudaya.

4.      Aku beruntung terlahir sebagai manusia yang masih bisa mengadahkan tangan ke orang tua hanya untuk pendidikan. Orang tuaku sadar akan makna pendidikan tinggi meski aku adalah seorang wanita. Tak ada yang bisa dipercayai dari hidup ini kecuali dirimu sendiri, itu inti ucapannya disela sela sore waktu dia pulang bekerja, “kau harus bekerja nak, harus mandiri, jangan bergantung pada suami mu nanti, karena sangat tolol sekali jika kau mengharapkan orang akan selalu mencintaimu, dunia gampang berubah, cinta bisa saja hilang dan tidak seperti komitmen awal kalian dulu, seorang pria hanyalah manusia, bisa khilaf dan salah, maka andalkan diri mu sendiri, rawat anakmu dengan penuh cinta kasih, jaga keluargamu, bertindaklah sebagai wanita profesional antara karir dan keluarga”. Saat aku mendengar kalimat itu dari seorang wanita yang semakin tua, aku selalu berujar, Tuhan, ada hal yang paling aku syukuri dari keretakan keluarga di masa kecilku, aku tak berharap hal yang banyak kepada sosok laki laki.

5.      IELTS untukku adalah salah satu tiket gerbang menuju benua eropa. Aku ingin hidup di negara penjajah yang pernah membuat negeri ini melangsa selama 350 tahun lamanya. Disana aku akan memerdekakan diriku dengan menaklukan rintanga selama pembelajaran, kan kupelajari semua petuah dari profesornya, dan saat ku pulang akan kubawa ilmunya untuk bangsaku, iya untuk indonesia. Aku pernah bertanya, karena dasar apa Tuhan menempatkan roh dan ragaku disini? Kenapa aku harus ber-indonesia, kenapa setiap senin masa masa sekolahku selalu berdendang indonesia raya sambil menatap sang saka, kenapa banyak sekali perbedaan disini, kenapa  negeri ini sangat jauh dari  kesan sempurna?  Kau lihat saja anak anak bangsanya sendiri  sampai hari ini masih mudah dipecah belah dengan masalah sara,  dan  bangsaku ini masih saja menghalalkan cara cara haram untuk mengisi perut keroncongan dan memenuhi kebutuhan karena kemiskinan sedangkan kontras diluar sana, tikus tikus berdasi bermain semakin seksi dalam menimbun kekayaan.

6.      Ini bukan sekedar nasionalisme kawan, bukan hanya membuat arwah arwah para pejuang kemerdekaan tenang dialam baka. Aku bercerita ini agar kalian tahu para perantau di negeri orang. Seberapa besar potensi kau untuk negeri ini, seberapa besar kekuatan mu yang mungkin hanyalah remah remah semesta. Belumkah kau lihat bertapa mudahnya kita sekarang? kita nggak perlu mempertaruhkan nyawa  demi kemerdekaan, kau hanya butuh pulang setelah selesai berjuang, bangun negeri mu, bukan dengan menunjukan kesombonganmu dan bekerja untuk negeri orang, kau hidup di indonesia, apakah kau lupa dengannya? Bahkan LPDP pun yang memakai uang rakyat untuk kau bersekolah, dengan upah baktimu pada bangsa, keterlaluan sekali jika kau tak pulang, dan hanya sibuk memperkaya diri sendiri.

7.      Aku punya kesadaran akan pentingnya pendidikan dalam mengubah pola pikir seseorang. Aku bukan berbicara uang, biarkan saja bob sadino berpetuah tentang sekolah bukanlah penentu kesuksesan seseorang. Tapi menurutku belajar itu seperti membuka peluang, mengubah paradigma mu terhadap sesuatu, sekolah itu adalah media dalam memanusiakan manusia. Memang, mungkin saat ini kau bertanya buat apa kau belajar ipa sedangkan jurusan mu seni tari di bangku perkuliahan, tapi pikirkan lah bagaimana IPA itu mengobah pola pikir orang sepertimu, contohnya saja kau bisa bisa belajar metode ilmiah untuk memecahkan masalah, sadar atau tidak jika kau benar benar memahaminya maka kau akan menemukan cara cara yang tepat untuk permasalahanmu sendiri dikehidupanmu. Sebetulnya banyak sekali contohnya, meski mungkin banyak sekali yang berkeluh kesah tentang pekerjaannya yang tidak ada sangkut pautnya dengan jurusan yang dia tekuni, tapi sadar nggak sadar kau akan terbawa bagaimana pola pemikiran dari jurusanmu dan apa yang telah kamu pelajari.

8.      Ini resolusi masa depan. Kenapa aku harus ber-indonesia? Sekarang kujawab poin 5 itu disini, aku tak sepantasnya bertanya sebenarnya untuk itu.   Mereka bilang “jangan tanyakan apa yang telah negara beri untukmu, tanyakan dulu apa yang telah kau beri untuk negara mu”. Aku sudah sangat bersyukur hidup tenang, dimana setiap kerusuhan pasti teratasi dan tak memakan waktu berhari hari. Sudahlah, aku mungkin akan pura pura bisu, padahal aku tidak tuli, maupun tidak buta dengan semua keluhan keluhan yang membuat ku menyesal kenapa musti negeri ini aku dilahirkan. Tak ada yang lebih bermanfaat dari memulai aksi dengan solusi dibanding hanya memperdebatkan dan mengeluh ini itu yang tak berkesudahan. Butuh aksi? Pendidik adalah gambaran yang telah tertuang dikepalaku. Aku lagi dalam perjalanan kesitu, iya, mahasiswa yang menyedihkan itu lagi ON THE WAY


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Saraf Pada Ikan

Filosofi barang antik