Sebenarnya kondisi seseorang laki-laki yang memilih wanita untuk dipersuntingnya itu sama dengan memungut permen yang terjatuh di tanah. Lupakan dengan rasa manisnya, kita fokus soal bungkusnya, lupakan juga indah atau tidak bungkusnya, karena hanya terdapat 2 keadaan permen itu, terbungkus atau tidak, kotor atau bersih

Dan malam itu dia bertanya pada diriku, “bagaimana dengan dirimu”

Sekelebat dosa melintas sampai mulutku dan syarafnya tak berfungsi

Hanya ada kecamuk dalam hati “aku seperti apa sebenarnya?”


-dia bukan dilanku tahun 1990, namanya dilan karena matahari-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Saraf Pada Ikan

Filosofi barang antik