IMUNOGLOBULIN
IMUNOGLOBULIN
Definisi imunoglobulin
Imunoglobulin
atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau
cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili
glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96%
polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik
molekul antibodi tersebut. Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan
tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik yang merupakan bagian dari antibodi
hurmoral. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme
parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup.
Sejarah
Pada tahun 1939, Tiselius dan Kabat menemukan
secara elektroforesis bahwa antibodi terletak dalam spektrum globulin gama yang
kemudian dinamakan imunoglobulin (Ig). Peneliti tersebut menunjukan bahwa
fraksi fraksi protein serum, gamaglobulin , yang bergerak lebih lambat pada pengujian
elektroforesis mengandung sebagian besar antibodi antibodi serum. Dengan cara
imunoelektroforesis diketahui bahwa imunoglobulin terdiri atas 5 kelas yang
diberi nama IgA, IgG, IgM, IgD dan IgE (WHO, 1964), dan kemudian diketahui
bahwa masing-masing kelas tersebut mempunyai subkelas. Pada tahun 1959 Poster
dan Edelman menemukan struktur imunoglobulin, dan tahun 1969 Edelman pertama
kali melaporkan urutan asam amino molekul imunoglobulin yang lengkap. Putnam
dan titani serta Hilscmann dan craig menuai penelitian pada rangkaian asam
amino immunoglobulin dengan menggunakan protein benee jones yang dieksresikan melalui urin pada penderita multiple
myeloma
Reagin
merupakan faktor yang dianggap berperan pada penyakit alergi, struktur ini
ditemukan oleh Kimishige dan Teneko Ishizaka pada tahun 1967 dan merupakan kelas
imunoglobulin E (IgE). Sekarang banyak penelitian yang dilakukan mengenai
regulasi sintesis IgE, dengan harapan dapat menerapkannya dalam mengendalikan
penyakit atopi.
Kelas
imunoglobulin
Pada manusia dikenal 5 kelas immunoglobulin
berbeda yang pada masing masingnya dengan struktur kimia (rantai H).dan dan peran biologi spesifik yang
berbeda yaitu.
1. Ig G
Ig G merupakan imunoglobin yang paling
berlimpah, waktu paro relatif lama yaitu 23 hari kecuali pada subkelas IgG3
yang hanya mempunyai masa paruh l minggu . kelas ini berfungsi untuk melawan
berbagai agen infeksi melalui darah seperti yang disebarkan bakteri, parasit,
virus dan beberapa jenis jamur. Ig G adalah
Satu-satunya antibodi yang mampu melintasi plasenta untuk memberikan kekebalan pasif pada janin Reseptor
untuk Ig G terdapat dalam monosit manusia, pada leukosit polimorfonuklear, pada
sel sel retikuloendotelial dalam lien dan hepar juga beberapa limfosit.
Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas,
masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak, dengan perbandingan
jumlahnya sebagai berikut: IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4-8%, dan IgG4 2-6%..
Kemampuan mengikat komplemen setiap subkelas IgG juga tidak sama, seperti IgG3
> IgGl > IgG2 > IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen
dari jalur klasik (ikatan C1q) tetapi melalui jalur alternatif.
2. Ig
M
Ig M adalah molekul immmonuglobulin yang
paling besar ukuranya, karena hampir seluruhya berasal dalam intravaskular. IgM koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-l.000.000. Molekul ini
mempunyai 12% dari beratnya adalah karbohidrat Imunonoglobin ini sangat
penting dalam respon imun hari hari pertama respon imun primer. Bilamana antigen
asing dikenalkan pada hospes untuk pertama kalinya, sintesis antibodi IgM
mendahui Ig G. Tetapi kadar antibodi IgM mencapai puncaknya dalam beberapa
hari, dan kemudian menurun lebih cepat dari kadar antibodi IgG.
3. IgA
IgA terdiri dari 2 jenis,
yakni IgA dalam serum dan IgA mukosa. IgA dalam serum terdapat sebanyak 20%
dari total imunoglobulin, yang 80% terdiri dari molekul monomer dengan berat
molekul 160.000, dan sisanya 20% berupa polimer Peran IgA paling penting adalah imunitas individual pada
sistem sekretori eksternal. IgA dihasilkan dalam kadar tinggi oleh jaringan
limfoid yang melapisi traktus gastroinsternal, respiratorius, dan
genitourinarius, dan sekresi (misalanya saliva, air mata dan air susu ibu) selain
itu Ig A.IgA
dikombinasikan dengan protein yang disebut komponen sekretorisyang di duga
mempermudah sekresi yang digunakna untuk mempermudah sekresi dan elengkapi
molekul inidari enzim proteolitik yang terdapat pada daerah tersebut. IgA tidak
melewati plasenta tetapi ia membantu imunitas neonatus karena onsenterasinya
yang tinggi dalam kolustrum. Reseptor reseptor IgA terdapat pada limfosit,
leukosit leukosit polimorfonuklear dan monosit.
4. IgD
Ditemukan pada tahun 1960 oleh Rowe dan
Fahey. Konsentrasi IgD dalam serum sangat
sedikit (0,03 mg/ml), sangat labil terhadap pemanasan dan sensitif terhadap
proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai δ mempunyai berat molekul
60.000 – 70.000 dan 12% terdiri dari karbohidrat.. Aktivitas antibodi
yang dikaitkan dengan IgD adalah kejadian hipersensitivitas terhadap penisilin
pada manusia. igD ini terdapat pada permukaan limfosit, terutama neonatus
dengan frekuensi jauh melebihi kadar kadar relatif pada serum. Peran IgD
ditetapkan sebagai reseptor permukaan spesifik pada permulaan respon imun,
5. IgE
IgE adalah antibodi yang ada dalam serum
rendah sekali. igEmempunyai kemampuan untuk terikat pada kulit manusia(antibodi
hemositotropik) dan memulai reaksi alergi. igE dihasilkan terutama pada lapisan
tractus respiratorius dan gastrointestinal dan merupakan bagian dari antibodi
sistem sekrotoris eksternal .
Sub
kelas imunoglobulin
Subkelas dari imunologlobulin merupakan
perbedaan relatif kecil dari kelas imunoglobin kelas tertentu. Dengan melihat
adanya perbedaan ini maka kelas IgG dibedakan menjadi 4 subkelas yaitu IgG1,
IgG2, IgG3, dan IgG4. Sedangkan IgA dibagi menjadi dua subkelas yaitu IgA1 dan
IgA2 serta IgD juga terbagi menjadi 2 subkelas yaitu IgD1 dan IgD2. Adanya
perbedaan subkelas pada masing masing kelas mencerminkan adanya perbedaan substansi pada rangkaian asam amino.misalnya
pada IgG4 tidak mengikat komplemen sedangkan ketiga subkelas lainya bisa.
Perbedaan kimia antara subkelas ini terletak pada tempat dan jumlah jembatan
disulfida diantara rantai
Struktur
dan rantai immunoglobulin
Setiap molekul
immmunoglobulin mempunyai dua rantai
berat H (berat molekul 55000) identik dan dua rantai ringan L (berat molekul
22000) yang identik juga. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida
sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Menariknya dari
susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam
amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau
rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan
disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan
disulfid interchain. Rantai berat bertanggung
jawab untuk adanya perbedaan biologik antara aneka macam kelas. Rantai ringan
terdiri atas dua jenis yaitu kappa(x) dan lamda. Tiap tiap rantai ringan dapat
ditemukan dalam ikatan rantai berat tiap tiap kelas immunoglobin. Lima rantai
berat ditandai dengan huruf yunani sesuai dengan nama kelas yaitu α, γ ,μ ,Δ dan ε. Jenis rantai berat bisa mendefinisikan kelas antibodi yaitu rantai ini ditemukan di IgA, IgD, IgE,
IgG, IgM. Rantai berat
berbeda berbeda dalam ukuran dan komposisinya seperti α dan
γ mengandung sekitar 450 asam amino, sedangkan μ dan ε memiliki sekitar 550 asam amino.
Keterangan
1. Wilayah Fab
2. Wilayah Fc
3. rantai berat (biru) dengan satu domain variabel (V H ) diikuti dengan domain konstan (C H 1), daerah engsel, dan dua atau lebih domain konstan (C H 2 dan C H 3 ).
4. rantai ringan (hijau) dengan satu variabel (V L ) dan satu domain konstan (C L ) 5. Situs pengikatan antigen (paratope)
6. Daerah Engsel.
2. Wilayah Fc
3. rantai berat (biru) dengan satu domain variabel (V H ) diikuti dengan domain konstan (C H 1), daerah engsel, dan dua atau lebih domain konstan (C H 2 dan C H 3 ).
4. rantai ringan (hijau) dengan satu variabel (V L ) dan satu domain konstan (C L ) 5. Situs pengikatan antigen (paratope)
6. Daerah Engsel.
Rantai pendek L
mempunyai 2 domain; yaitu V L (variabel) dan C L(konstan).
Rantai berat memiliki dua domain
yaitu domain konstan dan domain
variabel. Rantai berat γ, α dan δ memiliki domain konstan terdiri dari tiga tandem (dalam line) Ig , dan ditambah dengan wilayah
engsel . Sedangkan rantai berat μ dan ε memiliki domain konstan yang terdiri
dari empat domain imunoglobulin .
Selain bagian tersebut terdapat juga wilayah CDRs, Fv,
Fab dan Fc. Bagian
yang dapat mengikat antigen disebut wilayah Fab (fragmen, antigen-binding) . Bagian ini terdiri
dari satu konstan dan satu domain variabel dari masing-masing rantai berat dan
ringan. Domain
variabel juga disebut sebagai wilayah F V dan merupakan wilayah yang paling
penting untuk mengikat antigen. Daerah ini dilengkapi dengan loop ini disebut
CDR(complementarity determining regions). Dalam
imunologi , CDRs juga disebut idiotypes. Bagian dari imunoglobinyang memainkan peran dalam modulasi aktivitas sel
kekebalan tubuh disebut wilayah Fc (Fragmen, crystallizable) , dan bagian ini terdiri dari dua rantai berat yang
berkontribusi pada dua atau tiga domain konstan tergantung pada kelas antibodi.
Cara
kerja antibodi
Antibodi berkontribusi
terhadap kekebalan dalam tiga
cara: yang pertama dengan mencegah patogen memasuki atau merusak sel-sel dengan
melakukan pengikatan; kedua
dengan merangsang penghapusan patogen
oleh makrofag dan sel-sel lainnya dengan melapisi patogen; dan yang ketiga memicu kerusakan patogen dengan merangsang respon imun lain seperti jalur komplemen
Secara umum prosesnya adalah sebagai berikut:
1.
Aktivasi
komplemen
Antibodi yang telah mengikat ke permukaan antigen (seperti
bakteri) akan menarik komponen pertama dari komplemen dan memulai aktivasi dari sistem
komplemen. Hal ini menyebabkan terjadinya pembunuhan bakteri dalam
dua cara. Pertama, pengikatan antibodi dan penandaan mikroba untuk dimakan oleh fagosit dalam proses yang disebut opsonisasi . Kedua, beberapa komponen dari sistem
komplemen membentuk kompleks serangan membran untuk membantu antibodi membunuh bakteri secara
langsung.
2.
Aktivasi sel
efektor
Untuk memerangi patogen yang meniru bentuk luar sel,
antibodi menyisiatinya dengan mengikat patogen dan menghubungkan mereka bersama-sama, sehingga
terbentuk penggumpalan . Hal
ini disebabkan karena antibodi memiliki
setidaknya dua paratopes sehingga dapat
mengikat lebih dari satu antigen dengan mengikat epitop identik yang dilakukan
pada permukaan antigen tersebut. Dengan adanya lapisan patogen tersebut , antibodi dapat merangsang
fungsi efektor terhadap patogen. .
Sel-sel yang mengenali patogen dilapisi dengan
reseptor Fc yang berinteraksi dengan wilayah Fc dari IgA, IgG, dan antibodi IgE. Keterlibatan
antibodi tertentu dengan reseptor Fc pada sel tertentu memicu fungsi efektor
sel tersebut seperti fagositosis oleh fagosit , neutrofil akanberdegranulasi , sel-sel natural
killer akan merilis molekul sitokin dan sitotoksik yang pada akhirnya akan mengakibatkan
penghancuran mikroba yang menyerang.
3.
Antibodi alami
Antibodi alami didefinisikan sebagai antibodi yang diproduksi
tanpa infeksi sebelumnya, vaksinasi, paparan lain antigen asing . Antibodi
ini dapat mengaktifkan komplemen jalur klasik sehingga dapat menyebabkan lisis
partikel virus jauh sebelum respon imun adaptif diaktifkan. Banyak antibodi alami ditujukan kepada disakarida galaktosa α (1,3)-galaktosa (α-Gal), yang biasanya ditemukan
sebagai gula terminal pada glikosilasi protein di permukaan sel. gula ini dihasilkan dalam rangka menanggapi produksi
gula oleh bakteri yang terkandung dalam usus manusia. Pada khasus Penolakan tranplantasi organ diakibatkan karena adanya antibodi alami beredar dalam serum
penerima lalu mengikat α-Gal antigen yang diekspresikan pada jaringan donor
Hal
hal lain yang terkait antibodi
1.
Fragmentasi
immunoglobulin
Dengan menggunakan enzim proteolitik , molekul immunoglobulin dapat
dipecah menjadi fragmen fragmen
tertentu. Papain dibuktikan oleh Porter
dapat memecahkan rantai disulfida menjadi 3 fragmen. Satu fragmen bisa di
kristalisasi dan mengandung molekul determinan antigenik spesifik IgG yang
terbanyak disebut dengan fragmen Fc. Fragmen
Fc tidak dapat mengikat antigen, hanya mengandung bagian rantai berat H saja
dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Sedangkan 2
fragmen lainya mempertahankan kemampuan untuk bergabung dengan antigen dan menentukan
spesifisitas imunoglobulin
yang disebut Fab
Enzim
pepsin yang bekerja pada IgG dengan memecah unit dasar rantai berat mulai dari gugusan karboksil terminal sampai pada bagian
sebelum ikatan disulfida (interchain). Bedanya dengan pemecahan papain adalah pada
pemecahan dengan pepsin fragmen fragmen antibodi memiliki dua sisi pengikat
antigen sehingga masih dapat mengendapkan antigen. Fragmen ini disebut dengan
F(ab2).
Immunoglobulin lainya
yang bisa di fragmentasi dengan enzim proteolitik adalah IgA. IgA jika di
digesti oleh papain sering menghancurkan bagian Fc molekul.
2. Faktor faktor genetik yang terkait immunoglobulin
Kemampuan tubuh untuk
menghambat reaksi tertentu, menurut hukum mendel adalah sesuatu yang dapat
diwariskan. Pada serum normal molekul penghambat tersebut adalah imunoglobulin.
Marker genetik yang dibawa oleh immunoglobulin adalah Gm dan Inv. Faktor
genetik yang berikatan dengan rantai pendek disebut inv (analog dengan Gm). Ada
lebih dari faktor Gm dan 3 faktor ivn yang dikenal. Kedua faktor itu merupakan
faktor non aletik yang artinya diwariskan tampa terikat satu sama lain.
Faktor genetik lainya
yang telah ditemukan disebut dengan Am. Am adalah marker genetik yang terjadi
karena perbedaan saat transfusi IgA. Setiap orang mempunyai am yang berbeda
beda. Pada kedua faktor pertama yaitu Gm dan Imv sering berupa reumatoid
sedangkan yang ketiga yaitu Am sering berupa transfusi.
SUMBER :
Al-Lazikani B, Lesk AM, Chothia C (1997).
"Standard conformations for the canonical structures of
immunoglobulins". J Mol Biol 273 (4): 927–948.
Bellanti ,JA.1993. Immunologi 3. Yogjakarta:UGM press
Charles Janeway (2001). Immunobiology. (5th ed.). Garland Publishing.
Milland J, Sandrin MS (December 2006). "ABO blood
group and related antigens, natural antibodies and transplantation". Tissue
Antigens 68 (6):
459–466.
North B, Lehmann A, Dunbrack RL (2010). "A new
clustering of antibody CDR loop conformations". J Mol Biol 406 (2): 228–256.
Pier GB, Lyczak JB, Wetzler
LM (2004). Immunology,
Infection, and Immunity. ASM Press
Putnam FW, Liu YS, Low TL (1979). "Primary
structure of a human IgA1 immunoglobulin. IV. Streptococcal IgA1 protease,
digestion, Fab and Fc fragments, and the complete amino acid sequence of the
alpha 1 heavy chain". J Biol Chem 254 (8): 2865–74.
Racaniello, Vincent (6 October 2009). "Natural
antibody protects against viral infection". Virology Blog. (diakses tanggal 3
juni 2014)
Ravetch J, Bolland S (2001). "IgG Fc
receptors". Annu Rev Immunol 19 (1): 275–290.
Rus H, Cudrici C, Niculescu F (2005). "The role
of the complement system in innate immunity". Immunol Res 33 (2): 103–112.
Komentar
Posting Komentar