Aku Merindukanmu Malaikatku, Orang Yang Menyakitimu Lagi Merindukanmu
Kau munkin bertanya
Tentang puisi puisi yang kukirimkan sebulan yang lalu,
tentang rintik hujan tentang senja dan tentang pelangi. Aku menyukai semua itu,
selain kau pada akhir akhir ini yang selalu menghiburku, mereka lah yang
senantiasa menghiburku. Hujan yang membungkus diri, senja jingga, atau saat hujan di senja hari ada pelangi.
Hari ini pelangi setengah lingkaran melukis langit, kembali aku teringat padamu,
kawan...
Sekarang kau dimana, kabarmu gimana, apa kau masih seperti
dulu dengan ribuan kata motivasi mu? aku masih seperti dulu masih seperti batu
yang tertanam dalam, tak bisa melihat mu, kenapa hati ini tak bisa terbuka
sedikit pun padamu, maafkan aku, tapi aku akan selalu merindukanmu. Baiklah,
sekarang kau pelangi itu, karena kau adalah para malaikat dengan baju warna
warni yang sedang bermain harpa. Kau mampu mampu menenteng langit sedangkan kau
tahu sekali aku hanya manusia biasa di bumi. Malaikat dan manusia nggak bisa
bersatu
Ku mohon dengarkan aku kali ini, apa kau bisa mendengarkanku.
Aku lagi berteriak kepadamu, kembalilah kumohon kembalilah malaikat tampa
sayapku. Bunuhlah kata kataku itu, cairkanlah kedinginanku. Aku ingin kau
melakukan itu lagi. ingatkan aku lagi,
kalau perlu tamparlah aku agar aku tak menunggu dia lagi. Aku mohon kau
sadarkan lagi kebodohanku itu
Komentar
Posting Komentar