Renungan...


Masih pantaskah seorang penghianat balik lagi, lalu memohon lagi, padahal orang yang dulu ditinggalkan dan diabaikanya telah punya orang lain, yang justru lebih baik dari padanya?
Siapa yang kamu pilih, padahal cinta itu masih ada, masih ada yang tertinggal, semakin diperparah kata kata manis darinya, akar itu masih ada, lalu menjadi pohon lagi,apa kamu ingin menghancurnya, atau munkin merawatnya kembali, mengulang masa masa itu lagi, tak peduli lalu melupakan kesalahanya
Tapi bagaimana dengan malaikat yang selalu menemanimu disaat kau lagi jatuh, yang meluangkan waktunya saat kau sendirian, butuh orang yang selalu berusaha menutup lukamu, yang selalu berusaha menyentuh hatimu, meski sekalipun kau tak pernah menyadari arti ketulusanya. Karena dia tidak pernah memaksamu, hanya saja dia terlalu pasrah. Karena penderitamu lebih dari sekedar cukup agar dia tak meminta, hanya memberi yang selalu berusaha membuatmu tersenyum padahal sering kali dia terluka, mendengarkanmu yang tidak pernah lupa menyebut nama penghianat itu agar dia kembali
Terbanglah malaikat, apa hanya itu yang bisa kau katakan  untuknya? padahal kau telah mematahkan sayapnya. Membuat dia jatuh cinta, apakah kau tahu seberapa ngilu hatinya saat kau berucap kau belum melupakan penghianat itu, seberapa tegar dia menghiburmu, dan meyakinkan mu jika hidupmu tak akan berhenti sampai disini hanya karena kau tersakiti. Bisakah kau melihat ke matanya yang seharusnya telah bercecer air mata? mengapa hati mu itu keras sekali. Terus pada pendirianmu itu. terus bertahan pada cinta yang padahal telah menikammu. Kau seakan bangga pada kesetianmu. Bangga pada cintamu yang selalu memaafkan itu. tapi kau lupa ada orang lain yang seharusnya lebih bisa membuat kau bahagia.
Baiklah saatnya intropeksi diri lagi, siapa yang lebih pantas?
Sekian untuk renungan hari ini
Salam hangat....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Saraf Pada Ikan

Filosofi barang antik