sekarang gue jawab dengan besar hati

Ada yang bilang...

Jodoh itu adalah cerminan diri kita

Apakah jodoh itu benar benar sama untuk kita?

Gue pernah bertanya sama putri hal itu sebelumnya
Putri jawab maksudnya bukan sifatnya yang musti sama, tidak akan yang bisa di improve jika keadaan nya seperti itu
Putri bilang “yan, maksudnya disana adalah proporsi nilainya yang musti sama, misalnya rata rata nilai kelebihan lu 80 persen maka jodoh lu 80 persen juga, misal nih lu kecerdasan 90%, ketaatan 70 %, kekayaan 90%, kecantikan 70 % kan dirata ratain 80% tuh nanti jodoh lu itu misalnya kecerdasan 80%, ketaatan 80%, kekayaan 80%, dan ketampanan 80% kan rata rata dia juga 80% juga yan, gitu yan”

Deru kereta api pagi itu ke pare menyadarkan aku banyak hal, aku akui putri banyak tau masalah seperti itu. Pola pemikirannya sangat dewasa.

Nah, kenapa waktu tami nanya “yan lu kayak nya sama adit  itu sama banget deh, sifat kalian, kenapa kalian nggak barengan aja” dan saat itu gue nggak bisa jawab dengan jelas .

Aduh tuh bocah, masa nanya itu saat gue jodohin mereka berdua, didepan adit lagi.

Saat itu gue jawab
“iya nggak bisa aja tam, pasti ujung ujung akan saling nyakitin dengan sifat kita yang sama sama keras, berantem mulu”

Sekarang gue tau jawabannya tam
“adit itu terlalu merefleksikan diri gue, semua hampir sama antara kita, gue seperti ngeliat bayangan gue dicermin saat ngeliat dia, orang yang dicermin itu bisa gue liat dan dia akan mendekat saat gue mendekat tapi dia  tak akan bisa gue peluk karena dia terperangkap di sana, tak akan ada yang berubah,  tak akan ada yang bisa di improve, begitulah kita, jika memaksakan untuk bisa bersatu dengan arti orang yang dalam cermin itu bisa gue peluk, mau tak mau gue akan melakukan hal yang terbodoh yang berakibat memecahkan cermin itu untuk mengeluarkan orang yang terperangkap disana gue lakukan, dan hasilnya lu tau tam, dia tidak akan keluar dari sana, setelah gue hancurkan cermin itu dia akan hilang, dia tak akan bisa lihat gue lagi, dan gue ngak bisa lihat dia lagi”

Intinya dalam cinta itu saling memperbaiki, saling mengisi, saling melengkapi, dengan kelebihan dan kekurangan masing masing. Jangan mencemburui gue tam, walaupun gue lebih dulu dekat dengan adit dan mengetahui tentang dia, tapi tak ada alasan lu untuk mencemburui gue lebih dari itu. lu masih ingat kan, gue pernah bilang gunung es itu mencair dengan kehangatan yang lu berikan. Dan sumpah, itu terjadi saat dia didekat lu. Jadi percayalah itu mulai sekarang...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Saraf Pada Ikan

Filosofi barang antik