Did you think how’s strong her feeling?


Setiap orang akan mengalami jatuh cinta untuk pertama kalinya, kencan untuk pertama kalinya, berpacaran untuk pertama kalinya, putus cinta untuk pertama kalinya, galau untuk pertama kalinya, dan menangis konyol untuk pertama kalinya. Begitupun diriku. Seorang pria membuatku merasakan kencan untuk pertama kalinya, jatuh cinta untuk pertama kalinya, dan juga merasakan pedihnya putus cinta untuk pertama kalinya. Tanpa sadar, delapan bulan bersamanya membuatku merasakan banyak hal. Senang setengah mati, bahkan sedih setengah mati. Dan tanpa sadar selama delapan bulan itu aku selalu memikirkannya, hanya dia. Apakah dia makan dengan baik, apa dia baik-baik saja, apa saja yang dia lakukan, apa dia akan kesiangan masuk kuliah, apa dia makan banyak sambal dan mie instan, apa dia belajar untuk kuis dan UTS-nya, dan apa dia memikirkanku? Aku mungkin bukan orang mengekspresikan perasaanku dengan baik. Aku bahkan tidak berani mengatakan padanya secara langsung betapa aku menyukainya, tapi aku sungguh menyukainya. Aku suka cara dia memperlakukan diriku. Aku suka caranya menatapku, menggandeng tanganku, mengatakan bahwa ia merindukanku. Dia selalu mengantarku pulang, meminjamkan jaket ketika aku kedinginan, ketika kita berjalan berdua dia selalu meletakkanku disisi jalan, dan dulu, ia sangat menyayangiku. Aku bahkan menciumi bau parfumnya yang melekat dibantalku. Aku juga selalu menunggu SMS darinya, itu kenapa aku selalu membalas pesannya dengan cepat. Aku sangat ingin mengikuti diklat OSKM, tapi aku memutuskan untuk tidak mengikutinya karena aku ingin menghabiskan waktuku bersamanya. Aku memang kadang marah-marah padanya, tapi kemudian aku sangat menyesalinya dan aku akan menangis sepanjang malam karena merasa bersalah telah marah padanya. Aku akan sangat merindukannya kelak. Rindu pada lelaki yang dulu sering memanggilku 'sayang', rindu wajah tersenyumnya, rindu bau parfumnya. Iya, aku akan merindukan segala tentangnya. Sekarang dia hanyalah memori indah yang akan membekas diotakku. Selamat tinggal, Sayang. Semoga kau hidup dengan baik, bisa meraih cita-citamu buat bisa ke luar negeri, menemukan wanita yang baik dan pantas untukmu. Maafkan aku, aku bukan wanita yang pantas untukmu, aku selalu menyusahkanmu, membuatmu kesal dan kecewa, dan aku bukan wanita yang baik. Terimakasih untuk segalanya :-)

Haha, nggak ngerti lagi, masih ada orang yang bilang kalau seseorang yang nulis ini tidak pernah mencintai dia, gue yang baca aja bisa merasakan seberapa kuat perasaanya. Sabar ya!

Biar gue selesaikan dengan cara gue

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Saraf Pada Ikan

Filosofi barang antik