benang benang di bioteknologi ITB 2016

Aku ingin melihat dunia dari sisi yang berbeda, seperti yang selalu keluar dari mulut susi, membuat pikiran sejenak terbang rendah, lalu bertemu awan awan dipikiran dia, untuk hidup luar biasa yang dipernah jalani, jangan ngaku kalau lu kuat, kalau belum pernah hidup kayak dia, dia salah satu idolaku. 

Aku ingin seperti fitri, yang berhasil menjadi seseorang kakak yang baik untuk kelima adiknya di sebuat kabupaten disulawesi selatan sana, dan untuk kesetiannya yang ber-intan, untuk sifatnya yang mencerminkan femininisme tingkat tinggi

Tentu saja, seperti mbak upi juga, diibaratkan jika besok bumi bergoncang dan terbelah tiga, maka mbak upi lah yang paling tenang menghadapinya, kalau diajak jalan malam ini juga, dia akan mengangguk dengan senang hati, dijalan dia akan senang hati member multivitamin dengan segala kenangan dia yang menarik, menyenangkan sekali

Hai tia, the first unpad alumnus that i knew in bioteknologi, makasih atas motivasi indahnya jika jalan sukses bukan lah hanya soal akademis, membangkitkan semangat tentang bisnis, untuk seseorang lulusan teknologi pangan, ilmu mu itu terpakai sekali, dan dia adalah orang teridealis yang pernah aku temui.

Ehem, heny, lucu sekali saat kata “kak dian” keluar dari bibir mu yang berwarna merah jambu, imu sekali untuk ukuran anak kelahiran 94 yang menggemaskan, masih ingat kan hen, untuk gas-an motornya menyusuri jalanan lembang yang mendaki? Terima kasih untuk perjuanganya membonceng anak gajah yang kelelahan dibelakang, dan selamat atas pernikahannya, dan untuk motivasi nya “kak, kita nggak bakal bisa kaya kalau nggak nikah kak”. Ini masih misterius, seriusan!!!

Mbak kus bunga yang sellau meletakan emot buga diakhir kalimatnya, indah sekali, meski tak jarang kata kata alay mengerayangi chat chat yang telah kita buat, juga selamat atas kehamilannnya yang sudah sepuluh minggu, meski perut dian masih lebih besar dibanding mbak kus karena tumpukan lemak lemak yang tumbuh seenak jidat, baik baik ya dedek bayinya, pasti dia senang punya ibu kayak mbak kus

Wuih keken (baca:kennis), sennag sekali berekenalan dengan orang sepeolos keken, diibiratkan nih keken itu kayak anak kecil dari khayangan yang menginjakan bumi laksananya bui, banyak sekali yang kamu takutkan, maksudku keluargamu takutkan, tapi untuk hidupmu yang selalu berada dijalan yang lurus maka pertahankan, bergaulah sama orang orang yang benar benar dijalan itu, walaupun mungkin ada sisi kehidupan lain yang tak sempat kau kecap.

Hai swara, phuket kayaknya kebetulan mempertemukan rombongan kita 4 tahun lalu dimusim kemarau yang panjang, aku sampai tak mengenalimu sama sekali waktu pertama kau duduk di kelas pertama dengan ku di 2201 labtek XI. Semua berlalu begitu saja, sampai kamu lah yang dijadikan trensetter sebagai ketua kelas diangkatan kita, pada suatu senja aku baru menyadari jika wajahmu tak asing, hanya saja dulu kau tanpa kumis dan jambang, dan menjadi seorang mahasiswa dirombongan mahasiswi UGM. Pencitraan mu berbeda sekali saat aku bertemu kau untu kedua kali di ITB, tapi selamat, untuk gelar mahasiswa terbijaksananya.

“Masss, kalau kuvet bisa di autoklaf nggak sih, mas gimana kalau bikin kurva baku itu pengencerannya hanya sampai 10 pangkat minus 3 untuk od 0,1, mas aku minjam tips mu dong kayaknya punya ku nggak cukup, mas....”dan ajaibnya orang itu selalu menjawab apapun yang gue tanyakan ke dia, sambil tertawa ringan terkadang, ya, dia itu mas edwin, gue sampai bingung bagaimana dia bisa dijuluki mahasiswa teralay, di lab itu dia itu menjadi orang yang paling bisa diandalkan dengan jiwa terbijaksana, aku tak bisa melihat jiwa alay dia dengan jelas sebelum kita dikumpulkan di villa kala itu, ok, ternyata dia ALAY, mas kamu alay mas!.

Hai mbak adel, cieee, selamat ya untuk manusia terompetnya, hahah, gue nggak paham lagi ini musti diselamatin atau nggak, takut disemprot mbak adel, cari aman aja deh, gue mau selamatin ini aja deh, untuk badannya yang ideal dengan makannya yang segentong, kuat amat mbak makannya, ntar ntar protes lagi dong mbak, bikin si oppa kesal, pengin naik pitam, tapi juara deh ributnya mbak adel ini.

“aduh gimana ya, ibunya nggak bisa ketemu kalau nggak jam sepuluh” ini mbak mbak langsung mewek, kejadian termelankolis dipagi itu sebelum pak indra menyuruh kita mengerjakan ujian penelitian bioteknologi. Aku kalau diposisi dia sangat paham sih bagaimana susahnya mencari pembimbing yang susah ditemui, aku tau mbak mbak ini galau, kasihan sekali, tapi akhir akhir ini mbak zuna itu ceria sekali, sering datang ke PAU sambil menonton film kesayangannya, sering heboh ngajakin nonton action di bioskop, trus dia akan belajar sampai nggak tidur semalaman sampai sepagian suntuk. Imbang....

Sungkem dulu mah kalau sama mbak nia, hallo mbak nia, i just  feel blessed when i meet you, mbak nia ini layaknya mas edwin di lab, google nya mahasiswa yang tidak berpengalaman kayak aku tentunya, dengan pengalaman yang sudah tiada tandingan, mbak nia ini memang kompeten sekali kalau masalah lab dan segala seluk beluknya, “kalau mau minjam batang L, pulpen, korek, ambil aja di tempat aku ya”, prok prok tepuk tangan, baik sekali

“Mam, lu kenapa biasa dijulukin buaya diangkatan mam”pertanyaan itu terlintas dibenakku saat mas edwin meneriakan tentang kebuayaan imam, korek korek, ya elah ini toh, instagram dia ngupload foto cewek yang beraneka ragam wajahnya, ya elah mam, kocak sih, aku akui ini mas mas emang ramah tingkat dewa, apalagi di biotek itu dipenuhi golongan hawa, hari ini dia nganterin siapa, esok pasti beda lagi nganterin siapa, cuman mas mas yang satu ini patut diapresiasi atas semua presetasi dia, mahasiswa terbaik di al azhar university coy, keren keren, semangat terus mas

Hai mbak mita, ini nih orang padang juga walaupun berdomisili di jambi, cuman ngerasa wah aja, jarang jarang nih dibiotek seangkatan nemuin orang padang juga, karena kelas ini sudah dipenuhi medok jawa semua, cihuy beut, seperti angkatan jauh diatas aku semua, kak mitha ini identik dengan kesan kalem dan santun, yang pasti kakak kakak ini dewasa dan pinter masak. Lamak bana...

Hai mbak cindy, ini mbak mbak yang sangat sangat ramah saat aku pertama kali bertemu waktu diwawancarai bu marsel, kita sama sama diserang pertanyaan pada doisen yang smaa, mbak cindy itu expert beut kalau masak, makanya diletakin disesi konsumsi, dengan profesionalitas yang tinggi, hidangan di villa kala itu jauh dari kesan gagal, semua penikmat makanannya mengacungkan jempol setuju, the best, mantapppp

“yan, kalau mau nacl fisiologis aku ada nih, ambil aja, kalau mau minjam bukunya cappucino juga ada nih, yan, yan” ini teteh teteh yang satu ini kayak penyelamat hidup gue kalau sedang genting banget, meja lab dia penuh dnegan alat alat dan bahan bahan, dia rajin berkutat dengan jamur oncomnya yang kadang suka tumbuh liar melebihi cawan petri, sambil menggerutu cabe kutu dia lalu mengekspresikannya dengan over expressive, daebak,” teh fifi kenapa? Ada apa teh” dia mendongak, “nggak apa apa kok teman teman, maaf ya aku ribut” itu hal yang paling termenarik dari teh fifi, dia benar benar over expressive, nggak apa apa sih teh, asal jangan marah marah jangan di over di  expressive in ya teh, hehe

“Uyunnn, yunnn, dari mana aja, nggak ke lab lab, kamu udh ambil sampel mu kah, sakit kah kamu yun?” Seriusan ini bocah benar benar kayak adek gue sendiri, dia kelahiran 94 dan termasuk jajaran mahasiswi termuda di angkatan gue minus fast track. Tubuhnya kecil, kulitnya putih bersih, pakaiannya modis, itu adalah penjelasan cantik versi gue untuk dia, tutur kata nya santun, sopan, bergairah disetiap kata katanya yang membakar semangat, jiwa guru ada didalam jiwanya, itu penjelasan dari kata ideal  versi gue untuk dia, no word can explain, perfect is you, uyun!

Iwa peye, iwa peye, bukan namanya cuman peye aja untuk menyikat namanya yang panjang yaitu putri yunitha, seperti cewek cewek sunda umumnya karakternya sama sekali dengan uyun, fisiknya lebih tinggi dibanding uyun, dia berisi dan cukup tinggi untuk kulit putihnya, hobinya balap balapan loh, sampai uyun kalap ngikutin dia memotoran, tobatttt....

Mas, aku nggak milih kamu jadi mahasiswa tertindas loh mas, serius, sebenarnya mas mas yang satu ras sama jecky chan ini senyumnya bisa bikin rizieq sama ahok salam damai di imajinasi gue. Dengan minimnya ras chinese di biotek, tapi seriusan koko koko ini bisa membaur layaknya rasis itu tidak ada, sebenarnya banyak orang yang membully dia bukan karena rasmnya , cuman oppa edvan ini benar benar asyik untuk diajak bergaul walaupun dia umurnya termasuk tua diantara kami, tapi kamu tetap charming kok oppa, hahaha

Mbak grace itu layaknya anak anak gaul jakarta, kalau udh becanda sama iman, ya tuhan, mainnya mangkal mangkalan  cuy, koplak emang, ditambah dia itu gaul banget, AGJ (anak gaul jakarta) mah dia, Anak Gaul jakarta, dia dulu dekat banget sama kana, mahasiswa double degree dari osaka, dan bahasa inggrisnya fasih banget cuy.

Mbak fenti itu layaknya kakak diangkatan kita, usia sebanding dengan kedewasaanya, mbak fenti seperti  orang jawa pada umumnya juga mempunyai medok yang kental diantara kita, dia itu semangat sekali loh, terlebih biosel

“rizka, gimana tugasnya” jadi ini mbak mbak mukanya supeerrrrrr baby face, dan pasti waktu pertama liat dia nggak ada yang nyangka jika dia itu udah 29 tahunan, makanya gue dulu manggil dia dengan sebutan nama aja. Kadang mbak mbak ini suka rieweh sendiri kalau mau ujian, tapi tetapppp, jiwanya dewasa banget

kita adalah benang benang yang menyimpul, lalu membuat dari benang benang itu akan semakin berpintal pintal sehingga terciptalah sehelai kain, dari sehelai kain itu lah kehangatan dan keindahan itu berawal, Aku, mencintai kalian, seperti aku mencintai diriku sendiri

Ada cerita tersendiri dengan bapak dan ibu yang ada di biotek 2016. Teh nur dan pak wawan. Wait....




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Saraf Pada Ikan

Filosofi barang antik