KELAPA
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas Arecidae
Ordo Arecales
Famili Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus Cocos
Spesies Cocos nucifera L.
Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas Arecidae
Ordo Arecales
Famili Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus Cocos
Spesies Cocos nucifera L.
2.
Deskripsi
A. Akar
Kelapa merupakan
tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang.
Radikula (bakar akar)
pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama enam bulan terus-menerus
dan panjang akarnya mencapai 15 cm. Akar primer kelapa terus berkembang.
Susunan akar kelapa
terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan
horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang manjadi akar sekunder
ke atas dan ke bawah. Akhirnya, cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi
menjadi akar tersier, begitu seterusnya. Kedalaman perakaran tanaman kelapa
bisa mencapai 8 meter dan 16 meter secara horizontal.
B. Batang
Tanaman kelapa umumnya memiliki batang yang tidak
bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang yang
melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batang kelapa
terletak di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis
dan enak dimakan.
Di batang tanaman kelapa terdapat pangkal
pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun
telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih
tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak berwarna
hitam beruas.
C. Daun
Tanaman kelapa memiliki daun (frond) yang menyerupai
bulu burung atau ayam. Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris
duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisisnya. Anak-anak daun (foliage
leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap
anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun.
D. Bunga dan Buah
Tanaman kelapa yang berumur tiga tahun sudah mulai
dewasa dan mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan
berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa
mengadakan penyerbukan silang (cross pollination).
Buah kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan
keras (epicrap), daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre) dan
mengandung minyak, kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang
berwarna hitam dan keras, daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan
mengandung minyak, serta lembaga (embryo). Lembaga (embryo) yang keluar
dari kulit biji akan berkembang ke dua arah.
1. Arah tegak lurus
ke atas (fototropy), disebut dengan plumula yang selanjutnya akan menjadi
batang dan daun
2. Arah tegak lurus
ke bawah (geotrophy) disebut dengan radicula yang selanjutnya akan
menjadi akar.
Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat. Semakin
tua warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi kuning
muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye). Jika sudah berwarna
oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan (buah leles).
E. Biji
Setiap jenis kelapa memiliki ukuran dan bobot biji
yang berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata
mencapai 4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki
bobot 13 gram per biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki bobot 2 gram
per biji.
Biji kelapa umumnya memiliki periode dorman (masa
non-aktif). Perkecambahannya dapat berlangsung lebih dari 6 bulan dengan
keberhasilan sekitar 50%. Agar perkecambahan dapat berlangsung lebih cepat dan
tingkat keberhasilannya lebih tinggi, biji kelapa sawit memerlukan
pre-treatment. (rasyid, 2012)
3. DISTRIBUSI DAN
GEOGRAFISNYA
A. Distribusi
Cocos nucifera merupakan tumbuhan
asli dari daerah pantai Asia tropika dan Pasifik, tetapi daerah asal utamanya
masih menjadi bahan pertimbangan. Fosil-fosil kelapa ditemukan di India dan
Selandia Baru. Kemampuan buah yang bersabut tebal dan untuk berkecambah yang
lambat dan tetap dapat hidup setelah terapung jauh di laut memastikan
penyebaran alami yang luas di Indo-Pasifik jauh sebelum domestikasi dimulai di
Malesia. Kelapa yang didomestikasi mempunyai batang yang kuat dan buah yang
besar, yang tidak tahan jika terlalu lama terapung di laut karena sabut dan
cangkangnya lebih tipis dan perkecambahan yang lebih cepat. Penyebaran awal
dari kelapa domestikasi bersamaan dengan migrasi orang-orang Malesia ke Pasifik
dan India, yang dimulai sekitar 3000 tahun yang lalu. Pelaut Polinesia, Melayu
dan Arab berperan penting dalam menyebarkan kelapa ke Pasifik, Asia dan Afrika
Timur. Kelapa menjadi benar-benar pantropis pada abad ke-16 setelah penjelajah
Eropa membawanya ke Afrika Barat, Karibia, dan pantai Atlantik dari Amerika
tropis.
B. Habitat geografisnya
Kelapa adalah tanaman daerah tropis yang lembab. Cukup mudah beradaptasi dengan perbedaan suhu dan persediaan air dan masih umum ditemui di daerah dekat batasan zona ekologinya. Kebutuhan sinar matahari tahunan di atas 2000 jam, minimal 120 jam per bulan. Suhu rata-rata optimal pada 27°C dengan rata-rata variasi diurnal 5-7°C. Untuk hasil yang baik, suhu rata-rata minimum 20°C. Suhu di bawah 7°C dapat merusak palem muda, tetapi tiap-tiap kultivar tertentu mempunyai toleransi berbeda terhadap suhu rendah. Pada umumnya kelapa ditanam di daerah pada ketinggian di bawah 500 m, tapi dapat tumbuh subur pada ketinggian sampai 1000 m, walaupun suhu rendah akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Biasanya palem tumbuh di daerah dengan sebaran curah hujan tahunan merata antara 1000-2000 mm dan kelembaban relatif tinggi, tetapi masih dapat bertahan pada daerah lebih kering tetapi dengan kelembaban tanah yang memadai. Daun yang semi-serofitik memungkinkan untuk meminimalkan kehilangan air dan tahan kering untuk beberapa bulan. Kelapa tumbuh subur pada berbagai tanah, bila drainase dan aerasinya cukup. Kelapa merupakan halofitik dan toleran pada garam dengan baik. Dapat tumbuh pada berbagai pH tapi tumbuh paling baik pada pH 5.5 7
Kelapa adalah tanaman daerah tropis yang lembab. Cukup mudah beradaptasi dengan perbedaan suhu dan persediaan air dan masih umum ditemui di daerah dekat batasan zona ekologinya. Kebutuhan sinar matahari tahunan di atas 2000 jam, minimal 120 jam per bulan. Suhu rata-rata optimal pada 27°C dengan rata-rata variasi diurnal 5-7°C. Untuk hasil yang baik, suhu rata-rata minimum 20°C. Suhu di bawah 7°C dapat merusak palem muda, tetapi tiap-tiap kultivar tertentu mempunyai toleransi berbeda terhadap suhu rendah. Pada umumnya kelapa ditanam di daerah pada ketinggian di bawah 500 m, tapi dapat tumbuh subur pada ketinggian sampai 1000 m, walaupun suhu rendah akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Biasanya palem tumbuh di daerah dengan sebaran curah hujan tahunan merata antara 1000-2000 mm dan kelembaban relatif tinggi, tetapi masih dapat bertahan pada daerah lebih kering tetapi dengan kelembaban tanah yang memadai. Daun yang semi-serofitik memungkinkan untuk meminimalkan kehilangan air dan tahan kering untuk beberapa bulan. Kelapa tumbuh subur pada berbagai tanah, bila drainase dan aerasinya cukup. Kelapa merupakan halofitik dan toleran pada garam dengan baik. Dapat tumbuh pada berbagai pH tapi tumbuh paling baik pada pH 5.5 7
Daftar pustaka
http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=142
rasyid ,abu.2012. MORFOLOGI KELAPA.
http://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.com/2012/10/bab-i-pendahuluan-a.html.
Diakses 2 desember 2013
.
Komentar
Posting Komentar