ULANG TAHUN, Berhenti Berharap Semuanya Akan Berulang
Jangan identikan ulang tahun itu dengan bingkisan hadiah atau
kue ulang tahun, serta jabat tangan ucapan selamat. Kau sendiri hanya akan
tahu, satu kalimat ini ”selamat ulang tahun kang, sukses ya!” singkat yang
kukirim hari ini pukul 01:15 dini hari.
“Jika
mendung bertolak ke utara , tunggulah aku di selatan karena barat dan timur
baru selesai hujan badai”. Tapi masalahnya, aku buta arah mata angin, lalu berputar
tanpa tujuan. Sampai hujan itu akhirnya membuatku basah kuyup. Lagi lagi
kesepian dan kedinginan. Dan sekali lagi tanpa kau.
Waktu
itu menyimpan segala keingintahuan. Banyak yang ingin kuketahui tentang kau,
sebelum waktu juga berhasil memberhentikanya. Seperti menurunkan aku dari
kereta kuda. Lalu terpekur sendiri karena tempat ini sama sekali janggal,asing,
melelahkan, memuakan, seperti menemukan waktu yang berbeda meski aku terus
berjalan. Karena aku tak berdaya mengembalikan sedetik momenpun saat waktu-waktu
aku masih terbuai dalam detakan kaki kuda menyentuh bumi. Bergoyang goyang
dalam kotak besar beroda empat.
Kini
dimana sebenarnya aku. Dimana juga kau?
Sudahlah,
aku berdoa layaknya telepati. Aku tak akan memaksa mengembalikan apapun dari
momen yang telah terlewati. Aku tak akan berjuang seperti tunanganmu itu, dengan
kejutan spesial mungkin. Aku hanya bisa merajut harapan, mengadahkan tangan,
memohon ke langit menunjukan mata angin dengan bintang bintang. Mengembalikan
aku ke asal. Mengembalikan separuh hatiku yang berhasil kau bawa.
Komentar
Posting Komentar