Adsorbsi Air Oleh Akar Dan Translokasi Air Oleh Xilem
Absorbsi air oleh akar tanaman.
a.
Pengertian adsorpsi
Adsorpsi
(penyerapan) adalah suatu proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase
fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya
partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan pada adsorpsi kimia yang
merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang diserap sehingga tidak
mungkin terjadi proses bolak-balik (Tinsley, 1979).
Dalam adsorpsi
digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat adalah substansi yang terjerap
atau substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban
merupakan suatu media penyerap (Weber, 1972)
Proses adsorpsi
dapat digambarkan sebagai proses dimana molekul meninggalkan larutan dan
menempel pada permukaan zat adsorben akibat kimia dan fisika (Reynolds, 1982).
Proses adsorpsi
tergantung pada sifat zat padat yang mengadsorpsi, sifat atom/molekul yang
diserap, konsentrasi, temperatur dan lain-lain. Pada proses adsorpsi terbagi
menjadi 4 tahap yaitu :
1.
Transfer molekul-molekul zat terlarut yang teradsorpsi menuju lapisan film yang
mengelilingi adsorben.
2. Difusi
zat terlarut yang teradsorpsi melalui lapisan film (film diffusion process).
3. Difusi
zat terlarut yang teradsopsi melalui kapiler/pori dalam adsorben (pore diffusion
process ).
4.
Adsorpsi zat terlarut yang teradsorpsi pada dinding pori atau permukaan
adsorben.(proses adsorpsi sebenarnya), (Reynolds, 1982).
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kemampuan adsorpsi suatu adsorben diantaranya adalah
senagai berikut:
1. Luas
permukaan adsorben
Semakin luas
permukaan adsorben, semakin banyak asorbat yang diserap, sehingga proses
adsorpsi dapat semakin efektif. Semaki kecil ukuran diameter partikel maka
semakin luas permukaan adsorben.
2. Ukuran
partikel
Makin kecil ukuran
partikel yang digunakan maka semakin besar kecepatan adsorpsinya. Ukuran
diameter dalam bentuk butir adalah lebih dari 0.1 mm, sedangkan ukuran diameter
dalam bentuk serbuk adalah 200 mesh.
3. Waktu kontak
Semakin lama
waktu kontak dapat memungkinkan proses difusi dan penempelan molekul adsorbat
berlangsung lebih baik. Konsentrasi zat-zat organic akan turun apabila
kontaknya cukup dan waktu kontak biasanya sekitar 10-15 menit.
4. Distribusi
ukuran pori
Distribusi pori
akan mempengaruhi distribusi ukuran molekul adsorbat yang masuk kedalam
partikel adsorben. Kebanyakan zat pengasorpsi atau adsorben merupakan bahan
yang sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding-dinding pori
atau letak-letak tertentu didalam partikel tersebut.
b.
Akar tanaman
Akar terdiri
atas akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang adalah akar
primer atau akar embrio yang terus
tumbuh membesar dan memanjang. Akar ini menjadi akar utama yang
menopang tegaknya tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tertentu akar primer
atau akar embrio tersebut tidak tumbuh terus tetapi mati. Sebagai
gantinya akan tumbuh banyak akar di daerah batang. Akar
tersebut ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan akar
primer namun bercabang-cabang. Akar tersebut disebut akar serabut
karena strukturnya seperti serabut. Akar
serabut menyebar ke tanah sekitar tumbuhan.
Dengan demikian, akar-akar serabut ini mengumpulkan air
dari yang area cukup luas dibandingkan area jangkauan akar tunggang. Akar
adalah organ tanaman yang aktif menyerap air.
Jaringan
penyusun akar
•
Lapisan terluar adalah epidermis yang
berfungsi sebagai pelindung bagian akar. Sel
epidermis akan berdinding tipis dan
biasanya tanpa lapisan kutikula. Tebal epidermis
biasanya satu lapisan sel. Sel-sel epidermis
dapat tumbuh menonjol di tempat-tempat tertentu
menghasilkan rambut akar yang berfungsi
untuk menyerap air dan mineral.
•
Bagian dalam epidermis adalah lapisan
sel-selyang disebut korteks. Pada batang tertentu
sel-sel korteks berfungsi untuk menyimpan makanan.
Biasanya korteks terdiri dari sel parenkim, bahkan ada yang tersusun atas sel
sklerenkim. Diantara sel-sel parenkim terdapat ruang antar sel sehingga
berfungsi sebagai ruang penyimpanan udara.
•
Lapisan endodermis. Lapisan ini tersusun
melingkar seperti cincin melingkari berkas pembuluh. Sel-sel
endodermis membantu mengatur penyerapan air oleh xilem.
•
Di bagian dalam endodermis terdapat berkas
xilem. Xilem tersusun dari sejumlah berkas
yang terpisah dan letaknya bergantian dengan
berkas pembuluh floem. Sel xilem pada akar berfungsi mengangkut air dan
mineral menuju daun. Sel-sel floem mengangkut
makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Selain
itu akar juga mempunyai fungsi penyerapan dan penyimpanan. Tumbuhan
memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan melalui
akarnya. Akar menyerap air dari lingkungan
sekitarnya secara osmosis. Akar juga menyerap
menyerap mineral dari lingkungan sekitarnya bersama dengan
penyerapan air.
Air
masuk kedalam akar melalui rambut-rambut
akar. Rambut akar akan meningkatkan luas permukaan akar dan
dapat meningkatkan jumlah air yang di serap atau di ambil oleh tumbuhan.
Mekanisme
penyerapan air oleh akar tanaman
Teori Mekanisme Penyerapan Air
Penyerapan air pada tumbuhan dilakukan
dengan dua cara yaitu penyerapan air secara aktif dan penyerapan air secara
pasif. Kedua cara tersebut bekerja sendiri-sendiri. (Kramer ,1945).
a. Akar tanaman yang hidup pada daerah yang aerasi tanahnya tidak baik misalnya pada taah yang kurang gembur dan pada tanah yang terendam air bentuk akarnya menggulung.
b. Apabila respirasi dihalangi dengan zat penghalang misalnya KCN, maka absoprsi aiar air akan berkurang.
c. Absorpsi air hanya dilakukan oleh sel yang hidup.
Penyerapan air secara pasif terjadi sebagai akibat dari proses transpirasi pada daun. Semakin lancar transpirasi pada daun, semakin lancar pula absorpsi air oleh akar.(widayati,2010)
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral pada akar
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral pada akar
Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel.
Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.
a. Akar tanaman yang hidup pada daerah yang aerasi tanahnya tidak baik misalnya pada taah yang kurang gembur dan pada tanah yang terendam air bentuk akarnya menggulung.
b. Apabila respirasi dihalangi dengan zat penghalang misalnya KCN, maka absoprsi aiar air akan berkurang.
c. Absorpsi air hanya dilakukan oleh sel yang hidup.
Penyerapan air secara pasif terjadi sebagai akibat dari proses transpirasi pada daun. Semakin lancar transpirasi pada daun, semakin lancar pula absorpsi air oleh akar.(widayati,2010)
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral pada akar
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral pada akar
Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel.
Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.
Penyerapan air secara aktif dilakukan oleh sel hidup. Pada penyerapan tersebut
sel memerlukan enerP. Kemampuan penyerapan air dipengaruhi oleh kendungan O2.
Apabila akar tanaman mendapat 02 yang cukup proses penyerapan air oleh akar
akan berlangsung sangat lancar. Sebaliknya apabilla 02 sangat kurang,
penyerapan air oleh akar akan sangat lambat atau tidak terjadi sama sekali.
Teori yang dikemukakan oleh Kramer didukung dengan beberapa bukti sebagai
berikut :
Proses
pengangkutan ini merupakan Pengangkutan
Ekstravasikuler karena Pengangkutan ini dilakukan di luar berkas pengangkut,
maka disebut pengangkutan ekstravaskuler. Zat yang diangkut adalah air dan
garam-garam mineral. Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak
secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam
tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas
dan simplas:
1).
Pengangkutan Apoplas
Transportasi
apoplas ini adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau transport
pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding sel dan
ruang-ruang antara sel. Air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas
tidak tidak dapat terus mencapai xylem karena terhalang oleh lapisan endodermis
yang memiliki penebalan dinding sel yang dikenal sebagai pita kaspari.
Apoplas dapat terjadi pada setiap dinding sel kecuali endodermis. Khusus
endodermis dilakukan secara osmosis.
2).
Pengangkutan Simplas
Simplas
adalah bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel
tumbuhan, misalnya sitoplasma atau vakuola, dari sel ke sel. Pada pengangkutan
ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang
terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel
ke sel yang lain melalui plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini
menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran
air pada pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks,
endodermis, perisikel, dan xylem. Dari sini , air dan garam mineral siap
diangkut ke atas menuju batang dan daun.
Proses Penyerapan Air dan Mineral Oleh
Akar
a. Rambut Akar,
Mikorhiza, dan Luas Permukaan Sel-Sel
Kortikal yang Sangat Besar Meningkatkan Penyerapan Air dan Mineral
Adaptasi yang meningkatkan luas permukaan dikaitkan
dengan fungsi sistem akar dalam
penyerapan air dan mineral dari tanah kebanyakan proses penyerapan ini
terjadi didekat ujung akar, yaitu dimana epidermisnya permiabel terhdap air dan
dimana terdapat rambut akar. Rambut akar yaitu penjuluran dan pemanjangan
sel-sel epidermal merupakan struktur yang menyusun sebagian besar luas
permukaan dari akar. Partikel-partikel tanah yang umumnya dilapisi dengan air
dan mineral yang terlarut, melekat erat pada rambut akar tersebut. Larutan
tanah mengalir ke dalam dinding hidrofilik sel epidermal dan dapat lewat dengan
bebas di sepanjang apoplas ke dalam korteks akar. Ini akan mengakibatkan
tereksposnya sel-sel parenkima korteks ke dalam larutan tanah. Menyediakan
suatu luas permukaan yang jauh lebih besar daripada luas permukaan epidermis.
Saat larutan tanah bergerak di sepanjang dinding sel,
juga terjadi pengambilan air dan zat terlarut oleh sel-sel epidermis dan
korteks, mengakibatkan terjadinya perubahan jalur dari apoplas ke simplas.
Penyebaran membran plasma inilah yang membuat penyerapan mineral menjadi
selektif.larutan tanah umunya sangat encer dan akar dapat mengakumulasi mineral
esensial hingga konsetrasi yang rautsan kali lebih tinggi daripada konsentrasi
mineral yang di dalam tanah.
Dalam urusan penyerapan air dan mineral dari tanah
yang sangat penting ini sebagian besar tumbuhan tidak melakukannya
sendiri, akan tetapi memiliki partner
dalam bentuk fungi simbiotik. Akar yang “terinfeksi ini akan mebentuk
mikorhiza, suatu istilah untuk struktur simbiotik yang terdiri atas akar
tumbuhan yang saling melilit dengan hifa (filamen) dari fungi tersebut. Hifa
akan menyerap air dan mineral tertentu.
Gambar.2 proses penyerapan air dan mineral
serta pengangkutannya.
b. Endodermis berfungsi sebagai penjaga
gerbang yang selektif antara korteks akar dan jaringan pembuluh
Air dan mineral dari tanah
yang masuk kedalam korteks akar tidak dapat diangkut ke bagian lain pada
tumbuhan sampai air dan mineral tersebut memasuki xilem dari silinder pembuluh
(stile). Endodermis
yaitu lapisan sel-sel yang paling dalam pada korteks akar, mengelilingi stele
dan berfungsi sebagai titik peringkasan (cbeckpoint)
terakhir untuk saluran aliran selektif mineral dari korteks ke dalam jaringan
tumbuhan. Mineral-mineral yang sudah berada di dalam simplas ketika mencapai
endodermis terus bergerak melalui plasmodesmata sel-sel endodermal masuk ke
dalam stele. Mineral ini telah disaring oleh membran selektif yang harus di
lewatinya agar bisa memasuki simplas dalam korteks. Mineral-mineral yang
mencapai endodermis melalui apoplas akan menghadapi suatu ujung yang buntu yang
menghalangi alirannya untuk masuk ke dalam stele. Di dalam dinding dari
masing-masing sel endodermal terdapat pita kasparian (casparianstrip), yaitu suatu pita yang terbuat dari suberin, yaitu
suatu bahan berlilin yang kedap terhadap air dan minerla terlarut. Dengan demikian, air dan mineral tidak dapat
menembus endodermis dan memasuki jaringan pembuluh melalui apoplas.
Satu-satunya jalan untuk melewati halangan tersebut adalah air dan mineral
harus melewati membran palsma suatu sel endodermal dan memasuki stele melalui
simplas. Endodermis dengan pita kasparian memberikan jaminan bahwa tidak ada
mineral yang dapat mencapai jaringan pembuluh akar tanpa melewati membran
tersebut..
Jika mineral tidak memasuki sel-sel korteks, mineral
harus memasuki sel-sel endodermal atau sama sekali tidak dapat memasuki
jaringan pembuluh. Struktrur dan endodermis dan letaknya yang strategis pada
akar membantu fungsinya sebagai penjaga pintu masuk diperbatasan korteks stele,
suatu fungsi yang menyebabkan akar mempunyai kemampuan untuk mengangkut secara
selektif mineral-mineral tertentu dari tanah ke xylem.
Segmen terakhir dalam jalur tanah => xylem adalh
proses mengalirnya air dan mineral ke dalam trakeit dan elemen-elemen pembuluh
dari xylem. Sel-sel pengangkutan ini tidak memiliki protoplas. Sehingga
lumensel dan juga dindingnya adalah bagian dan apoplas. Masuknya air dan
mineral ke dalam xylem memerlukan proses pemindahan keduanya dari simplas ke
apoplas. Sel-sel endodermal dan sel-sel parenkima di dalam stele melepaskan
mineral ke dalam dinding sel-sel tersebut. Baik difusi maupun transpor aktif
kemungkinan terlibat dalam proses pemindahan dalam zat terlarut ini dari
simplas ke apoplas sehigga air dan mineral sekarang bebas memasuki trakeid dan
pembuluh-pembuluh xylem. Air dan nutrien mineral di angkut dari tanah ke xylem
akar sekarang dapat di angkut ke atas sebagai getah xylem menuju sistem tunas.
Translokasi
atau transportasi air melalui xilem
Lapisan
dalam batang berkayu adalah xilem. Sel-sel
xilem memiliki dinding sel tebal yang membantu mendukung tubuh tumbuhan.
Sel-sel xilem mengangkut air dari akar ke daun melalui batang.
Air dan mineral diperlukan oleh
bagian –bagian tumbuhan untuk tumbuh. Daun
membuat makanan untuk tumbuhan melalui
fotosintesis. Air sampai ke daun melalui batang. Air di serap oleh tumbuhan.
Air yang di serap oleh akar diangkut
melalui batang. Mineral dari tanah terlarut
dalm air sehingga juga diangkut melalui
batang. Air dan mineral diangkut oleh sel-sel xilem.
Para ahli mengembangkan bagaimana air
dapat diangkut ke daun. Salah satunya
menjelaskan bahwa gerakan naiknya air pada
tumbuhan identik dengan gerakan air pada kertas isap atau tisu.
Jika kita meletakan kertas isap atau tisu kering ke dalam air, air akan diserap
oleh ujung kertas isap atau tisu, dan diteruskan sampai ke seluruh bagian
kertas. Bagian lain dari teori tersebut menjelaskan bagaimana
air keluar dari tumbuhan. Air bergerak melalui sel-sel
xilem pada tumbuhan dan akan keluar dari
daun melalui stomata.
Komponen
utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid.
Sel trakea terdiri atas tabung yang
berdinding tebal dan membentuk suatu pembuluh.
Selain trakea dan trakeid xylem juga
mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi
untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang
berfungsi sebagai penguat (penyokong)
(Sanjaya,2010)
Teorinya
1.
Teori tekanan
akar
Pada awalnya
,diperkirakan air naik ke bagian atas tanaman karena adanya tekanan dari akar.
Hal ini di dasarkan fakta jika batang tanaman di potong lalu dihubungkan dengan
selang monometer air raksa. Maka air di dalam selang akan terdorong oleh
tekanaan yang berasal dari akar. Tetapi dari hasil pengukuran yang intensif pada
berbagai jenis tanaman ,maka besarnya tekanan itu tidak lebih dari 0,1 mega
paskal .
Jadi dapat disimpulkan bahwa tekanan
akar adala relatif rendah dan tidak terjadi pada semua jenis tanaman dan hanya
terjadi pada kondisi lingkungan yang menghambat laju transpirasi. Dengan
demikian tekanan akar bukanlah merupakan mekanisme yang andal untuk menjelaskan
pergerakan vertikal air dalam pembuluh xilem
2.
Teori
kapilaritas
Kapilaritas
merupakan gejala yang timbul akibat interaksi antara permukaan benda padat
dengan benda cair yang menyebabkan gangguan terhadap bentuk perukaan cairan
yang semula datar. Di dalam pipa yang kecil, hal ini menyebabkan naiknya
permukaan cairan. Hal ini disebabkan karena cairan ditarik oleh dinding bagian
dalam pipa oleh gaya adhesi.
3.
Teori sel
pemompa
Pada abad ke -19
diyakini bahwa gerakan vertikal air dari akar ke daun adalah karena danya
peranan sel sel khusus untuk memompakan air ke atas. Sel sel diperkirakan
berada pada setiap interval jarak tertentu dan posisi yang berurutan secara
suksesif. Setiap sel pemompa bertugas memompakan air sampai pada posisi sel
pemompa yang berada diatasnya. Hal ini berlangsung secar kontinu dari akar
sampai ke daun. Tetapi hasil kajian anatomis gagal menemukan sel pemompa itu
4.
Teori kohesi
Ada 3 elemen
dari teori kohesi untuk menjelaskan pergerakan vertikal air dalam tubuh
tumbuhan yakni tenaga pendorong(driving force)hidrasi pada lintasan yang
dilalui, dan gaya kohesi antara molekul air(lakitan,2004)
Pengangkutan Intravaskuler
Pengangkutan
air dan mineral diserap oleh akar menuju atas ini berlangsung melalui berkas
pengangkut, yaitu xylem, sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan
vaskuler. (anonim, 2011)
Setelah
melewati sel – sel akar, Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki
tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan
kemudian mengalir naik ke pembuluh xylem sampai pucuk tumbuhan (batang sampai
ke mesofil daun).
Pembuluh
xylem (kayu) disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan
penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel – sel trakea.
Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan
xylem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan
tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea
satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air
dalam sel trakea xylem.
Air
yang diserap bulu akar dan sel epidermis yang berdekatan dengan bulu akar itu
akan diteruskan ke sel-sel korteks akar, endodermis, perisikel sampai ke xylem
akar. Jalur ini dinamakan transport extravaskuler karena tidak melalui jaringan
pengangkut. Air dapat melewati plasma sel satu dan diteruskan ke plasma sel
berikutnya dinamakan arus simplas atau melalui dinding sel dan ruang antar sel,
dinamakan arus apoplas. Arus apoplas ini hanya sampai endodermis karena dinding
sel endodermis mempunyai penebalan lignin yang tidak tembus air (pita caspari
atau penebalan lebih lanjut), dan harus melewati plasma. Karena xylem akar
berkesinambungan dengan xylem batang maka air diteruskan keatas lewat jaringan
pengangkut (ini disebut dengan transport intra vascular). Dalam perjalanannya ke
atas mungkina air juga meninggalkan xylem untuk bergerak menurut arah radial
batang, lewat parenkim xylem atau jari-jari empulur menuju korteks batang
(Harso, 2010).
Pembuluh
xilem berasal dari sel-sel silindris yang biasanya mengarah keujung-ujung. Pada
saat matang dinding sel-sel itu melarut dan kandungan sitoplasmiknya mati.
Hasilnya adalah pembuluh xilem, saluran bersambung yang tidak mati. Hasilnya
adalah pembuluh xilem bersambung dengan transpor air dan mineral keatas
(Kimball, 1992).
Kunci
utama teori kohesi-tensi pada transport air adalah pada sel-sel xylem yang
mengkonduksi air, ada tekanan negative kontinyu merentang dari daun keakar.
Transpirasi (evaporasi air dari daun dan bagian tanaman lain yang terpapar
udara) akan menyebabkan tensi. Bila molekul air meninggalkan daun, maka
penggantinya akan tertarik karena adanya tensi ini. Daya kolektif ikatan
hydrogen antar molekul air akan menyebabkan kohesi sehingga air dapat tertarik
keatas sebagai suatu kolum atau buluh cairan yang kontinyu
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011.proses pengangkutan pada
tumbuhan. http://biosejati.wordpress.com/2011/11/10/proses-pengangkutan-pada-tumbuhan/
Harso, Wahyu . 2010 . Penuntun
Praktikum Fisiologi Tumbuhan . Laboratorium Biologi Fakultas MIPA
Universitas Tadulako : Palu.
Kimball, J. W. 1983. Biologi.
Erlangga : Jakarta.
Widayati,hartini etik. 2010 .Buku
Biologi untuk SMU.jakarta;Intan Pariwara
Lakitan B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, yasin. 2010.pengangkutan zat
melalui xilem.
http://www.sarjanaku.com/2010/11/pengangkutan-zat-melalui-xylem.html
Tinsley
I J. 1979. Chemical Concepts in Pollutans Behavior. New York: John Wiley
& sons
Weber, w.j. 1972.
Phisilochemistry processer for water quality control. A division john willey
and sons, new york
Komentar
Posting Komentar