SEJARAH DAN PERKEMBANGAN FISIOLOGI TUMBUHAN
Fisiologi
Tumbuhan telah ada sangat lama, bahkan sebelum adanya manusia dan dimulainya pertanian. Tetapi fistum
sendiri mulai berkembang pada abad ke 17 dan 18 karena adanya kemauan dalam
ilmu fisika dan kimia. Pada pertengahan abad ke 9 barulah fistum dapat berdiri
sendiri dengan terbitnya “history of botany”oleh Sachs((1860) lalu dilanjutkan
“lectures on physiology of plants”oleh sachs(1887)dan “physiology of plants” oleh
Pfeffer (1887). Pada pertengahan abad
ke 20 fistum semakin berkembang dengan diterbitkan beberapa jurnal khusus
seperti “Plant physiology” dan “Annual preview of plant physiology”
Perkembangan fisiologi sangat pesat
seiring perkembangan dalam ilmu fisilka dan kimia. Maka dari pada fisiologi
tumbuhan dikelompokan dalam berbagai caangsesuai dengan pokok bahasanya
1). Fisiologi tanaman
Pengertian tanaman itu sendiri
adalah segala sesuatu yang sengaja di tanam oleh manusia atau dibudidayakan. Fisiologi
tanaman adalah ilmu fisiologi yang mengkaji tentang tanaman budi daya. Jadi dalam
hal kajiannya tidak mencangkup tumbuhan tingkat tinggi yang tidak dibudidayakan
2). Ekofisiologi
Ekofisiologi adalah ilmu
yang membahas hubungan antara fisiologi dan lingkungan.
Ekofisiologi membahas pengaruh faktor faktor
lingkungan terhadap berbagai proses metabolisme tumbuhan, mencakup pengaruh
positif dan negatif bagi tumbuhan dan kepentingan manusia. Menurut Lambers(1998)
Ekofisiologi Tanaman adalah ilmu tentang respon fisiologis tanaman terhadap
lingkungan. Fisiologi adalah ilmu yang mendeskripsikan tentang mekanisme
fisiologis yang mendasari observasi ekologi. Di sisi lain, ilmuan ekologi atau fisiologi
mengarahkan permasalahan ekologi tentang pengontrolan pertumbuhan, reproduksi,
kemampuan bertahan hidup, dan penyebaran geografi tanaman sebagai proses yang
diakibatkan oleh interaksi antara tanaman dengan mekanisme fisikanya, kimia,
dan lingkungan biotik
3). Fisiologi lepas panen
Fisiologi lepas panen merupakan cabang
fisiologi tumbuhan ini mengkaji tentang
proses fisiologi yang terjadi pada organ hasil setelah organ tersebut dipanen.
reaksi reaksi metabolisme yang terjadi umumnya bersifat katabolik, yakni
penguraian senyawa senyawa bermolekul besar (atau lebih kompleks) seperti pati,
selulosa, protein, lemak dan asam nukleat menjadi senyawa senyawa yang
bermolekul kecil (atau yang lebih sederhana strukturnya). Usaha usaha untuk
memanipulasi laju reaksi katabolik yang terjadi untuk tujuan memperpanjang
kesegaran organ hasil merupakan manfaat utama dan menjadi tujuan dari kajian fisiologi
lepas panen.
4). Fisiologi benih
Fisiologii
benih merupakan Ilmu pengetahuan mengenai cara memperbaiki sifat
genetik dan sifat fisik dari benih
termasuk proses perkecambahan benih, tahapan dan proses yang mengikutinya.
Daftar
pustaka
Lambers, H., F. Stuart Chapin, Thijs L.
Pons. 1998. Plant Physiological Ecology. Springer. New York.
Komentar
Posting Komentar