I love you , Om!!!
“lu
punya selera yang aneh”
Pernyataan
rani sebentar ini menyengat perasaan ku. Aku tak tahu apakah dia serius atau
tidak, aku tidak peduli, lemon tea ini benar benar rasanya sulit masuk
kekerongkonganku. Sedangkan rani tak memperhatikan ku sama sekali hanya sibuk
mengaduk ngaduk jus alpukatnya karena susu coklatnya belum tercampur sempurna
“maksud
lu apa?”
Dia
melirikku sedikit. lalu kembali asik dengan jus tersebut. Ekspresinya benar
benar mengecewakan.
“dulu
lu suka sama musuhlu sendiri, sekarang sama om om yang jelas jelas duda dengan
anaknya yang umurnya bahkan udah 20 tahun, hanya beda 8 tahun sama lu, yang gue
bingungin tuh anak bakal manggil lu apa?”
Aku
tambah terpaku sekaligus menahan emosi .
Ya wajar, jika rani berkometar seperti itu, masalahnya mas gunawan memang tak
muda lagi. kekasihku itu berumur bahkan 17 tahun diatas aku, emang kurang wajar
“jadi
gue harus gimana dong ran, masalahnya...”
“ya
udah, lu jangan sok jago bakal membina rumah tangga sama orang yang udah punya anak
kayak gitu, nanti anaknya bakal ngira lu simpanan dibanding istri sah bapaknya”
Sakit
sakit sekali, pernyataan rani itu benar benar kembali menguatkan komentar
mereka, ayah ibu, saudaraku , jika laki laki itu bukanlah jodohku.
ÑÑÑ
Malam
itu dibawah payungan bulan bintang yang bersinar amat terangnya, aku duduk dikursi
taman yang jaraknya sebenarnya hanya 500 meter dari kamar apartemenku di lantai
15. Aku memang sering berdiam diri disini, apalagi sepulang kerja. Menurutku
ini adalah zona nyamanku selain kamar baik di rumah maupun di apartemenku. Di
tambah lagi jika malam ini tak ada setetes pun hujan, tak seperti malam kemaren
hujan lebat mengguyur seluruh bagian di kota ini. Membosankan sekali,saat
melihat air air itu menjilati kaca kaca dan hanya memberikan bayangan lampu
yang tidak jelas dari gedung gedung bertingkat dan cahaya dari bangunan
bangunan yang lebih kecil. Sekurang kurangnya disini aku mampu mengeluarkan
sebagian kepenatan, dengan membaginya bersama angin agar membawanya jauh
keseberang lautan
Ada
apa dengan lautan?
Saat
itu acara kantor, aku di ikutsertakan. Kita menyeberangi lautan menuju sebuah
pulau untuk merayakan hari jadiperusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif
itu yang ke 52. Posisi ku di perusahaan
itu adalah manager hrd. Bukan masalah penting dan tidak pentingnya aku di ikut
sertakan, tapi aku benar benar memiliki pengalaman buruk dengan laut, kapal
ataupun segala yang berbau air. Aku mempunyai pengalaman waktu masih kecil ketika liburan sekolah.
pengalaman yang pahit dan hampir merenggut nyawaku. Beruntung ada seseorang
yang menemukan kami yang menangis karena terjebak dalam kamar karena bagian
dari kapal itu sudah tak seimbang, sehingga pintunya tak bisa dibuka . Aku dan
4 teman teman sekamarku melihat air itu telah menenggelamkan seperempat kaca di
kamar ini. kami terjebak, aku mendengar
banyak sekali yang berlalu lalang, mungkin di dek atas. Sibuk menyelamatkan
diri masing masing. Saat itu mungkin
Kita
mengobrol semalam suntuk di haluan kapal. Duduk di kursi sambil menikmatti
angin malam. Mas gunawan menawarkan aku secangkir kopi panas yang diantarkan
oleh............
belum kelar, tunggu gue mood nulisnya yaaa....cari inspirasi dulu
Komentar
Posting Komentar